JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--KPK mencium dugaan persekongkolan dalam proyek PLTU Riau-1, yang melibatkan pengusaha dan Anggota DPR RI. Melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT), KPK mengamankan 13 orang, termasuk Eni Maulani Saragih (EMS) dan Johannes Budisutrisno Kotjo (JBK).
Selain Eni dan Johannes, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, KPK juga mengamankan TM yang merupakan staf dan keponakan Eni. Di samping itu, juga mengamankan ARJ dari pihak swasta atau sekretaris Johannes, dan MAK suami dari Eni serta delapan orang lainnya, yaitu supir, ajudan, staf EMS, dan pegawai PT Samantaka.
KPK mendapatkan sejumlah bukti adanya dugaan persekongkolan dan penerimaan uang sebagai fee terkait salah satu dari proyek pembangkit listrik 35.000 MW tersebut
Johannes telah berstatus tersangka dan mendekam di tahanan. Dia ditangkap dalam kapasitasnya sebagai pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited Johannes Budisutrisno Kotjo (JBK)
Sebelum menangkap Johannes, Jumat (13/7/2018), tim KPK mengidentifikasi terjadi penyerahan uang dari ARJ, sekretaris Johannes kepada TM, staf dan keponakan Eni sebesar Rp500 juta bertempat di ruang kerja ARJ di lantai 8 Graha BIP di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
"Sorenya sekitar pukul 14.27 WIB, tim mengamankan TM di parkiran basement kantor di Graha BIP. Dari tangan TM diamankan uang sejumlah Rp500 juta dalam pecahan Rp100 ribu dibungkus dalam amplop coklat yang dimasukkan ke dalam kantong plastik berwarna hitam," kata Basaria.
Selanjutnya, kata Basaria, tim berturut-turut mengamankan sejumlah pihak. Pertama, mengamankan ARJ di ruang kerjanya di lantai 8 Graha BIP pada pukul 14.30 WIB.
"Dari ruang yang bersangkutan, tim mengamankan dokumen tanda terima penyerahan uang sebesar Rp500 juta yang diserahkan ARJ kepada TM. Setelah itu tim mengamankan JBK di ruang kerjanya di Graha BIP. Tim juga turut mengamankan sejumlah pihak pegawai dan supir JBK," tuturnya.
Johannes berdiri di pusaran suap di proyek PLTU Riau-1. Proyek ini digarap oleh konsorsium yang terdiri dari BlackGold, PT Pembangkitan Jawa-Bali, PT PLN Batu Bara (PLN BB), dan China Huadian Engineering Co Ltd (CHEC).
Nama Johanes Kotjo sendiri tercatat sebagai salah satu pemegang saham di perusahaan multinasional di bidang energi tersebut. Nama Johanes Kotjo disebut sebagai salah satu pengusaha yang sukses. Bahkan, dengan harta kekayaan pada 2016 sekitar US$ 267 juta, Johanes masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia.(plt)