JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi mengatakan, pihaknya akan membuka posko pengaduan pungutan liar (pungli) di Fraksi PDI-P di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Hal itu dilakukan guna menindaklanjuti laporan masyarakat yang mengaku terkena pungli oleh oknum lurah di Jakarta.
"Saya akan membuat posko pengaduan masyarakat yang kena pungli di Fraksi PDI-P di DPRD. Pokoknya nanti kami langsung tidak lanjut, ini (pungli) enggak boleh," ujar Prasetio usai mendaftarkan bakal calon legislatif DPRD DKI Jakarta dari DPD PDI-P DKI Jakarta, ke Kantor KPU DKI Jakarta, Salemba, Selasa (17/7/2018).
Pras panggilan akrabnya, mengatakan, oknum tersebut kembali melakukan pungli di mana hal tersebut sebelumnya telah lama menghilang dari lingkungan Pemprov DKI.
Penasihat Fraksi PDI-P DPRD itu menegaskan, pihaknya akan menangkap oknum tersebut segera setelah mendapat laporan resmi dari masyarakat.
"Jadi ada ada oknum di kelurahan yang sekarang sudah melakukan paradigma kama. Nah, kita sebagai anggota dewan datenganlah masyarakat yang mengeluhkan itu. Saya mencoba agar mengembalikan kembali lagi, supaya ada efek jeranya," ujar Pras.
Pras sebelumnya mengaku ada warga yang melapor kepada dia tentang pungutan liar (pungli) oleh oknum lurah. Orang yang melapor kepada dirinya itu sudah sempat mengeluarkan uang untuk oknum tersebut.
Namun, Pras belum bersedia buka-bukaan membocorkan oknum lurah tersebut, tetapi dia bilang ada di seluruh wilayah Jakarta.
Pras mengatakan, dia juga akan turun langsung ke lapangan untuk membuktikan laporan itu dengan cara operasi tangkap tangan (OTT).
"Lurah di Jakarta ini sudah banyak memungut biaya lagi. Orang yang melapor kepada saya itu orang yang sudah membayar, kejadiannya rata di seluruh wilayah," ungkap Pras. (Alf)