JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi VI DPR RI Sartono mengatakan, bahwa kenaikan harga telur ayam harus dilihat secara jernih. Menurutnya, ada beberapa faktor yang bisa dijadikan acuan untuk mengetahui alasan kenaikan harga telur ayam saat ini.
"Semua harus dilihat pokok permasalahannya, lonjakan harga tersebut terkait suply aja atau ada di alur distribusinya," ujar Politikus Demokrat itu saat dihubungi di Jakarta, Rabu (18/7/2018).
"Jika Kemendag (Kementerian Dalam Negeri) sudah menjelaskan tidak ada masalah di faktor distribusi berarti dari suply, atau produksinya," sambung dia.
Namun demikian, kata dia, jika produktifitas ini rendah harus dicek secara betul dan mendalam, apa faktor cuaca atau pakan.
"Produksi rendah jangan-jangan karena pakan bermasalah, pakan ini kan dari produsen besar, jangan-jangan ini permainan pasar juga? Coba ini di cek secara detail. Satgas pangan tidak hanya mengecek harga tinggi tapi benar-benar pada inti persoalan," tandasnya.
Diungkapkan dia, banyak ayam yang menghasilkan telur tengah mengalami masalah soal produksi. Mungkin hal ini juga menjadi faktor di balik kenaikan harga telur saat ini.
"Saya ambil sampel ya. Di kabupaten Bantaeng Sulsel, ada laporan bahwa ayam-ayamnya mengalami pelambatan produksi secara masal dan pengusaha harus beli vaksin terus menerus biar tetap hidup. Sudah produksinya menurun harus beli vaksin terus, pasti mereka merugi. Dan ini juga terjadi dibeberapa kabupaten lain. Ini saya kira masukan dan juga contoh kasus yang harus diketahui pihak terkait," pungkasnya. (Alf)