JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Umum Gerakan Masyarakat Pasundan menyoroti banyaknya politisi kutu loncat di Pileg 2019.
Dia pun meminta agar masyarakat kritis terhadap politisi yang menurutnya gampang gonta-ganti Parpol demi meraih kekuasaan.
Salah satunya, Husein Arisman mempertanyakan pencalonan mantan Wakil Bupati Sukabumi, Ucok Maulana Haris, sebagai bakal Caleg DPR RI Dapil Jabar 4 dari PDI Perjuangan.
Pasalnya, Ucok selama ini dikenal sebagai politisi "kutu loncat" yang sering berpindah partai.
"Tahun 1999 dia kader PDIP, kemudian pindah ke PAN, Demokrat, Nasdem dan sekarang kembali lagi ke PDIP,'" kata Husein, Rabu (18/7/2018).
Menurut Husein, pencalonan Ucok Maulana dari PDIP sangat mengecewakan, khususnya bagi para kader PDIP di Kabupaten Sukabumi.
Selain itu, Ucok juga pernah diduga berkhianat terhadap PDIP karena mengalihkan kantor DPC PDIP Kabupaten Sukabumi atas nama milik pribadi.
Padahal, kata dia, kantor tersebut adalah hibah dari Pemkab Sukabumi ditambah urunan para kader ketika itu.
"Saat menjabat Wakil Bupati Sukabumi, Ucok diduga merekayasa kepemilikan kantor DPC PDIP Kabupaten Sukabumi menjadi atas nama pribadi. Parahnya lagi, kantor itu diubah dari cat merah menjadi cat biru," ungkap Husein.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pereira mengatakan, saat ini DPP sedang mempelajari dan menseleksi para Caleg yang telah didaftarkan ke KPU.
PDIP, kata dia, tetap akan mengutamakan Caleg dari kader partai dibandingkan di luar partai.
"Masih kita pelajari, semuanya masih dalam proses," kata Andreas.
Ketika ditanyakan mengenai kontroversi dugaan Ucok Maulana mengubah kantor DPC PDIP Kabupaten Sukabumi menjadi aset pribadi, Andreas hanya menjawab singkat dan mengatakan itulah Ucok.
"Itulah Ucok," ucap Andreas tanpa mau menjelaskan lebih jauh. (Alf)