JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno angkat bicara terkait intruksi Habib Rizieq Syihabuntuk 'menenggelamkan patai banteng' di Pemilu 2019.
Hal ini dipicu majunyaKuasa Hukum Habib Rizieq Sihab, Kapitra Amperayang menjadi Caleg PDI-P.
Hendrawan menilai, cara-cara seperti itu sudah usang untuk menjatuhkan partainya.
"Untuk yang iri kepada kami, dipojokkan dengan terus mendaur ulang prasangka-prasangka negatif yang sudah usang," kata Hendrawan saat dihubungi, Jumat (20/7/2018).
Ia menegaskan, bahwa PDI-P partai yang mengusung tiga pilar dimana tidak ada kebencian antar umat agama.
"Tiga pilar jati diri dan karakter kami adalah cinta tanah air, cinta keadilan dan cinta rakyat kecil. Kami yakini 3 hal tersebut juga merupakan titah iman semua agama-agama," kata Hendrawan.
PDI-P, lanjutnya, terus menggumuli sinergi Islam, demokrasi dan modernisasi.
"Itu sebabnya kami sepakat dengan NU dan Muhammadiyah yang mengusung tema Islam Nusantara yang berkemajuan. Dalam kontestasi antarbudaya dan antar perbedaan , kita tidak boleh tertinggal atau termarjinalisasi," pungkasnya.
Sebelumnya, Persaudaraan Alumni (PA) 212 merespons pencalegan Kapitra dari PDIP.
Ketua PA 212, Slamet Maarif mengatakan, bahwa dibawah komando Habib Rizieq Syihab tidak pernah akan mendukung siapapun yang diusung kelompok penista agama.
Slamet menegaskan Habib Rizieq meminta umat menaati instruksi yang diberikan. Salah satunya 'menenggelamkan banteng' dengan cara tidak memilih partai besutan Megawati Soekarnoputri.
"Instruksi Habib Rizieq Syihab jelas gulingkan, tenggelamkan banteng!. Kini semakin jelas mana yang taat dan mana yang khianat," tuturnya. (Alf)