JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--DPR RI akan menggelar Indonesia Pacific Parliamentary Partnership on Human Development and Maritime Sustainability pada tanggal 23-24Juli 2018 di Grand Hyatt Jakarta.
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengatakan acara itu merupakan inisiatif DPR RI sebagai upaya mendukung diplomasi Pemerintah dalam mencari terobosan baru untuk mengembangkan kerja sama kemitraan di berbagai bidang, khusunya ekonomi, dengan negara-negara di Kawasan Pasifik
"Dari 16 (enam belas) negara Anggota Pacific Islands Forum (PIF) yang diundang, 15 (lima belas) negara menyatakan hadir sehingga tingkat kehadiran lebih dari 95%, yaitu Cook Islands, Micronesia, Fiji, Kiribati, Nauru, Nieu, Palau, Papua Nugini, Marshall Islands, Samoa, Solomon Islands, Tonga, Tuvalu, Polynesia dan Kaledonia Baru. Hanya Vanuatu yang belum memberikan konfirmasi," kata Indra Iskandar di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (20/7/2018).
Indra menjelaskan delapan Ketua Parlemen (Micronesia, Fiji, Kiribati, Nauru, Marshall Islands, Solomon Islands, Tonga, Polynesia) dan 2 (dua) Wakil Ketua Parlemen (Papua Nugini, Kaledonia Baru) konfirmasi hadir sehingga menambah nilai politis dari Sidang ini.
"Pertemuan ini juga akan dimanfaatkan untuk pembicaraan bilateral yang lebih intensif sehingga dapat menghasilkan Memorandum of Understanding. Selain itu, kesediaan Wakil Presiden RI, Bapak Jusuf Kalla untuk membuka Sidang ini menjadi simbol kuat adanya sinergi antara DPRRI dengan Pemerintah dalam melaksanakan diplomasi di Kawasan Pasifik," jelasnya.
Lanjutnya, sidang ini merupakan momentum fenomenal dalam sejarah keparlemenan Indonesia, sehingga Sekretariat Jenderal DPRRI harus jeli memanfatkan peluang ini dalam memberikan public awareness kepada masyarakat luas tentang fungsi dan peran DPRRI dalam diplomasi parlemen dan manfaatnya bagi kepentingan nasional bangsa dan negara Indonesia.
"Sidang ini mengambil tema 'pembangunan sumber daya manusia dan keberlanjutan maritim' karena hal-hal ini menjadi perhatian bersama dari Indonesia dan negara-negara Pacific," katanya.
Dalam acara itu ada tiga sesi yang akan membahas pertama mengenai membangun kemitraan untuk pembangunan; parlemen mendorong potensi blue economy demi keberlanjutan dari sumber daya kelautan; dan terakhir mengenai pembangunan sumber daya manusia sebagai daya dorong baru untuk pertumbuhan ekonomi baik di Indonesia maupun di kawasan Pasifik.
Untuk itu, Indra menegaskan pihaknya berkomitmen mensukseskan acara itu dengan upaya-upaya persiapan yang matang untuk penyelenggaraan Sidang ini antara lain: melakukan koordinasi dengan instansi terkait, membentuk Panitia Pelaksana (Organizing Committee), memberdayakan kekuatan media, dan lainnya.
" Selain itu, Sekretariat Jenderal DPRRI juga berkomitmen akan turut membantu peningkatan capacity building di Sekretariat Parlemen negara-negara Pasifik, antara lain melalui pelatihan, workshop dan vocational training. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan people-to-people contact sehingga masyarakat Pasifik bersikap lebih bersahabat terhadap Indonesia," ungkapnya.
Indra pun berharap agar Sidang ini dapat menjadi gerbang baru bagi kerja sama antar-parlemen yang lebih luas antara Indonesia dengan negara-negara Pasifik sehingga program-program kerja sama baru dalam kerangka kemitraan parlemen dapat terwujud.(yn)