Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Jumat, 27 Jul 2018 - 14:32:27 WIB
Bagikan Berita ini :

DPR Janjikan Titik Terang Terkait Nasib Guru Honorer Kategori 2

70Guru-Honorer-akan-Demo.jpg.jpg
Ilustrasi guru honorer (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kabar baik buat para tenaga honorer guru Kategori 2 (K2). Pada tahun 2018 ini diupayakan semua persoalan K2 sudah rampung.

Para pahlawan tanpa tanda jasa itu dipastikan akan segera diprioritaskan untuk diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) lewat jalur tes.

Demikian hasil keputusan Rapat Gabungan Komisi I hingga Komisi XI DPR RI dengan pemerintah baru-baru ini.

"K2 guru termasuk dosen kita prioritaskan untuk diangkat. Kemudian ada tenaga administrasi juga yang diangkat. Yang akan diangkat menjadi ASN tetap harus lewat tes,"kata Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso kepada wartawan di Jakarta, Jumat (27/7/2018).

"Kalau tidak lulus CPNS karena alasan usia dan lainnya, akan diangkat menjadi PPPK. Kalau tidak lulus juga, kita angkat menjadi tenaga honorer dengan gaji disesuaikan UMR, karena mereka bagaimana pun sudah mengabdi cukup lama," terang Imam.

Dikatakan dia, ada banyak tenaga guru K2 di seluruh Indonesia yang akan diperjuangan untuk diangkat.

Sebelumnya, para tenaga K2 guru yang jumlahnya rastusan ribu selalu mendesak pemerintah dan DPR untuk segera diangkat.

Imam mengaku prihatin dengan gaji guru K2 yang minim, yakni sekitar Rp200-Rp300 ribu/bulan. Hal ini, menurutnya sangat tidak manusiawi dan tak menghormati pengabdian para guru.

"Maka, akan kita perjuangkan mereka untuk jadi ASN. Pada 2018 keputusan ini sudah harus dijalankan. Tunggakan DPR dan pemerintah untuk menyelesaikan tenaga K2 sudah rampung. Tinggal nanti membahas tenaga K1," ucap Politisi PDI-Perjuangan ini.

Diketahui, kelompok tenaga honorer K2 adalah yang diangkat per 1 Januari 2005. Namun, mereka tidak mendapat upah dari APBD/APBN.

Sementara K1 adalah tenaga honorer yang pembiayaan upahnya langsung dibiayai APBD/APBN. Tenaga honorer K1 sesuai Permen PAN-RB adalah mereka yang bekerja di instansi pemerintah mulai tanggal 1 Januari 2005.

Pada rapat gabungan lalu, tercatat bahwa tenaga honorer K2 yang belum lulus tes sebanyak 438.590 orang. Jumlah itu terdiri dari guru 151.210 (35,48%), dosen 86 (0,02%), tenaga kesehatan 6.091 (1,38%), penyuluh 5.803 (1,33%), dan administrasi 269.400 (61,43%).

Diinformasikan Imam, sebanyak 18.347 orang dari 438.590 itu mendapat prioritas menjalani tes CPNS. Mereka terdiri dari 12.883 guru, 464 untuk tenaga kesehatan, dan 5000 penyuluh pertanian.

Sisanya sebanyak 420.243 tenaga K2 diberi kesempatan mengikuti tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Bagi yang tidak lulus tes PPPK diberi kesempatan bekerja sesuai kebutuhan instansi bersangkutan dengan gaji disesuaikan upah minimum regional (UMR) di wilayahnya.

DPR pun, tambah Imam, akan segera memvalidasi data para tenaga K2 secara teliti. Dan anggaran penyelesaian para tenaga K2 ini akan dimasukkan dalam Nota Keuangan RAPBN 2019. (Alf)

tag: #guru  #komisi-xi  #dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Pengiriman Bantuan untuk Korban Gempa Terkendala Kapal, NU Bawean Minta Jokowi Turun Tangan

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 29 Mar 2024
GRESIK (TEROPONGSENAYAN) --Pengiriman bantuan logistik/sembako untuk korban Gempa Bawean, Gresik, terkendala menyusul minimnya armada kapal barang yang melayani penyeberangan dari Pelabuhan ...
Berita

Rojih Ubab Maimoen: Media Sosial Bisa Dijadikan Amal di Bulan Ramadan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi 1 DPR RI, KH. Rojih Ubab Maimoen mengajak masyarakat untuk mengunakan media digital dengan sebaik-baiknya. Apalagi, kata ia, di bulan Ramadan yang penuh ...