JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Politisi PDI-P Zuhairi Misrawi menilai, rekomendasi Ijtima ulama yang hanya menyodorkan nama Prabowo Subianto-Salim Jufri Assegaf dan Ustaz Abdul Somad sebagai Pasangan Capres - Cawapres 2019 aneh.
Rekomendasi ulama itu, kata dia, semestinya berpijak di atas semua golongan dan tidak memihak kelompok tertentu.
"Kita bertanya dalam konteks Ijtima ulama, pertanyaan apakah para ulama dalam Ijtima ulama itu bisa mengendalikan partai politik atau justru partai politik yang mengendalikan ulama dalam Ijtima'ulama?," katanya di Jakarta Selatan, Kamis (9/8/18).
Zuhairi mengaku khawatir apabila rekomendasi itu tidak diminati para partai politik.
"Pertanyaannya kemudian kalau keputusan para ulama tidak diambil oleh partai-partai itu, kira-kira wajah ulama itu mau ditaruh dimana?," tandas dia.
Dia pun mwnyebut, secara kelembagaanorganisatoris, NUsama sekali tidak terikat dengan rekomendasi Ijtima ulama. Meskipun, ada ulama NU yang hadir dalam Ijtima tersebut.
Oleh sebab itu, rekomendasi Ulama dinilai tidak mengikat untuk warga NU.
"Saya sebagai warga NU, itjima ulama ya bagi kami tidak ada apa-apanya. Tidak mengikat bagi kami walaupun ada ulama NU di situ. Bagi kami Ijtima' ulama bagi kami tidak mempunyai makna baik secara rekomendasi maupun politik," tukas dia.
Diketahui, dalam pembukaan itjima ulama belum lama ini, terdapat beberapa petinggi partai politik yang hadir di momentum tersebut, mereka yakni Parti Gerindra, PKS, PAN, PBB dan Berkarya. (Alf)