Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Senin, 13 Agu 2018 - 12:47:24 WIB
Bagikan Berita ini :

Ini Jurus BI Redam Gejolak Rupiah

63bank-indonesia.jpg.jpg
Kantor Bank Indonesia (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Bank Indonesia mengaku telah mengintervensi pasar valas guna meredam tekanan global, yang melemahkan nilai tukar rupiah hingga ke level psikologis baru di Rp 14.600 per dolar AS.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan, Bank Sentral terus mencermati tekanan ekonomi global yang datang.

Untuk mengantisipasi tekanan yang bisa saja semakin kuat, BI bersiap menjalankan dual intervensi dengan stabilisasi di pasar surat berharga negara (SBN).

"BI stabilisasi di pasar valas. Sejauh ini (tekanan) masih bisa dikendalikan, sedang kami upayakan," ujar Nanang di Jakarta, Senin (13/8/2018).

Untuk stabilisasi pasar finansial domestik, BI biasanya melakukan intervensi di pasar valas dan membeli surat berharga negara (SBN).

Hal itu merupakan langkah yang kerap disebut BI sebagai intervensi ganda.

Di pasar spot pada pembukaan perdagangan Senin ini, rupiah melemah hingga 157 poin menjadi Rp14.643 dibanding posisi sebelumnya Rp 14.486 per dolar AS.

Di kurs refrensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) yang diumumkan BI Senin ini, satu dolar AS setara dengan Rp 14.583 per dolar AS atau menunjukkan depresiasi rupiah sebesar 146 poin dibanding Jumat (10/8/2018) yang sebesar Rp 14.437 per dolar AS.

Perkembangan pasar spot Senin siang ini hingga pukul 11.45 WIB, rupiah diperdagangkan di Rp 14.612 per dolar AS.

Secara terpisah, ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan sentimen negatif dari gejolak ekonomi Turki menjadi salah satu faktor yang membuat rupiah anjlok, bersama mata-mata uang negara lain di dunia.

Turki sedang terancam krisis keuangan dan menjadi perhatian investor global karena semakin kuatnya intervensi Presiden Turki Erdogan ke Bank Sentral Turki dan memburuknya hubungannya dengan Amerika Serikat.

"Nilai tukar lira Turki mencatatkan depresiasi tajam. Efek Turki ini dikawatirkan membuat mata uang dolar AS menguat dan sebaliknya emerging markets lain termasuk rupiah akan melemah," kata Lana.(yn/ant)

tag: #bank-indonesia  #rupiah  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...