JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bakalcalon presiden Prabowo Subianto menginstruksikan seluruh juru bicara (jubir) paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, untuk tidak berkomentar negartif selama penyelenggaraan Asian Games 2018.
"Saya ingin menyampaikan intruksi Pak Prabowo, bahwa kepada seluruh jubir yang berbicara untuk Prabowo-Sandi, selama tiga minggu ke depan mulai tanggal 18 Agustus sampai 2 September, untuk tidak mengomentari hal-hal yang negatif," kata bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno, usai menghadiri upcara peringatan Proklamasi ke-73 RI di Universitas Bung Karno, Jalan Pegangsaan, Menteng, Jakarta, Jumat (17/8/2018).
Menurut Sandiaga, selama gelaran pesta olah raga akbar se-Asia itu tak boleh ada pernyataan politik yang memancing kegaduhan politik. Sehingga berdampak negatif terhadap atlet-atlet Indonesia yang berjuang untuk Merah Putih.
"Kita tidak ingin mengganggu konsentrasi dari para atlet dan ofisial kita yang akan berlaga di Asian Games. Semua pernyataan harus positif, semua pernyataan harus saling mendukung. Semuanya harus saling mensuport agar prestasi kita dan penyelenggaran Asian Games ini sukses," paparnya.
Menurut Sandiaga, larangan berkomentar negatif tersebut untuk semua hal, baik penyelenggaraan Asian Games 2018 maupun politik dalam suasana Pemilu Presiden.
Ia mengatakan, instruksi tersebut sangat serius dan akan dipantau oleh Prabowo langsung.
"Jadi ini kita akan pantau teman-teman yang sering dikutip di media, bahwa kita memantau jika ada pernyataan yang negatif, jika ada pernyataan saling serang menyerang akan kita catat," tegas Sandiaga.
Karenanya, Sandiaga meminta para jubir mengikuti instruksi tersebut. Ia berharap para jubirnya menahan diri, meskipun kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno diserang lawan politik.
"Kita akan diam. Karena kalau kita tanggapi akan menimbulkan suatu pembicaraan yang negatif, dan akhirnya membawa energi yang bukannya justru menyemangati, tapi menggembosi semangat dari para atlet kita," bebernya.
Bila instruksi tersebut benar-benar dijalankan sesuai yang diharapkan, dan kemudian berhasil, menurut Sandiaga, tidak menutup kemungkinan akan berlangsung seterusnya hingga masa kampanye Pemilu Presiden.
"Kalau bagus kita lanjutkan, karena masyarakat akan menilai. Rakyat kita mau pemilihan yang betul-betul bermartabat. Karena saling menjatuhkan bukanlah martabat bangsa kita," Sandiaga mengingatkan. (Alf)