Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Sabtu, 18 Agu 2018 - 22:20:06 WIB
Bagikan Berita ini :

Ahmad Basarah: Jadikan Perbedaan Sebagai Kekuatan Merajut Persatuan Nasional

11Basarah-MPR.jpg.jpg
Para Wakil Ketua MPR RI dari kiri ke kanan, EE Mangindaan, Ahmad Muzani, Ahmad Basarah dan Mahyudin mengenakan pakaian adat nusantara saat menghadiri peringatan HUT RI ke 73 di Istana Negara (17/8) (Sumber foto : Humas MPR RI)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Perbedaan yang ada di Indonesia adalah sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Jadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk terus merajut persatuan dan kesatuan nasional. Demikian disampaikan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Ahmad Basarah dalam peringatan ke 73 hari kemerdekaan Indonesia di Istana Negara yang jatuh pada hari Jum'at 17 Agustus 2018.

Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan itu melanjutkan, bahwa ada hal menarik dalam peringatan kemerdekaan Indonesia sejak awal Pemerintahan Presiden Jokowi termasuk peringatan HUT RI yg ke 73 kali ini, yaitu penggunaan berbagai macam pakaian adat bangsa Indonesia. Hal tersebut harus kita pahami sebagai penegasan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, golongan masyarakat dan agama.

"Ini adalah tradisi positif sekaligus pengakuan dan penegasan bahwa kemerdekaan Indonesia ditujukan untuk semua. Indonesia, satu buat semua dan semua buat satu" terang Basarah.

Pendiri Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) tersebut melanjutkan bahwa peristiwa Proklamasi 17 Agustus tahun 1945 telah melahirkan Indonesia sebagai sebuah negara bangsa. Artinya, seluruh loyalitas primordial yang sebelumnya ditonjolkan seperti identitas kesukuan, kedaerahan maupun agama kini melalui momentum proklamasi kemerdekaan bersepakat untuk tunduk pada loyalitas nasional bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Di dalam NKRI tersebut, tugas semua anak bangsa untuk terus menerus merawat identitas ke-Indonesiaan kita, salah satunya yang dilakukan Presiden Jokowi dengan menghadirkan pesan-pesan simbolik berupa pakaian adat untuk memelihara memori kolektif kita sebagai sebuah bangsa yang meski berbeda-beda tetapi tetap satu, " beber Basarah.

Masih kata Ahmad Basarah yang juga Ketua PAH Haluan Negara MPR itu, "Sejarah telah membuktikan sejak peristiwa kebangkitan nasional pada tahun 1908 kemudian peristiwa sumpah Pemuda tahun 1928 dan selanjutnya adalah Proklamasi Indonesia tahun 1945 hingga saat ini, eksistensi Indonesia sebagai sebuah negara bangsa masih tetap kokoh berdiri karena semua menempatkan persatuan Indonesia diatas berbagai perbedaan yang ada."

Rentetan peristiwa bersejarah itulah yang menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, bahwa dengan menempatkan persatuan dan kesatuan maka cita cita besar bangsa dapat terwujud. Penjajah dapat diusir dari tanah air dan Indonesia merdeka. Oleh karenanya tepat apa yang disampaikan proklamator bangsa, Bung Karno untuk jangan sekali-kali meninggalkan sejarah (Jas Merah).

"Tradisi peringatan kemerdekaan dengan mengadirkan beragam pakaian dan adat serta budaya bangsa ini perlu untuk terus menerus dipelihara dan dilestarikan sebagai sebuah tradisi kebangsaan yang dapat menjadi rujukan generasi-generasi yang akan datang oleh siapapun Presidennya. Apalagi, mengingat beberapa waktu belakangan ini, muncul fenomena penumpang gelap demokrasi ," kata Basarah menegaskan.

Menurut Basarah, pesta demokrasi berupa pemilihan kepala daerah dan pelaksanaan pemilu presiden jangan sampai merusak persatuan dan kesatuan nasional. Adanya perbedaan sikap dan pandangan politik adalah hal yang lumrah, akan tetapi jangan sampai perbedaan tersebut menjadi runcing dan mengoyak persatuan dan kesatuan nasional.

"Oleh karena itu, mari kita jadikan perbedaan sebagai sarana perekat persatuan dan kesatuan nasional , karena bangsa ini didirikan bukan untuk satu golongan, bukan untuk satu agama atau suku. Indonesia adalah negara satu untuk semua, semua untuk satu dan semua untuk semua yang diikat oleh konsensus berbangsa dan bernegara, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," demikian penjelasan Basarah.(yn)

tag: #mpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...