Opini
Oleh Sayuti Asyathri pada hari Minggu, 26 Agu 2018 - 14:56:54 WIB
Bagikan Berita ini :

Masyarakat Tenggelan dalam Depresi?

95Jokowi-Prabowo-tes.jpg.jpg
Joko Widodo dan Prabowo Subianto (Sumber foto : Istimewa)

Dalam sebuah diskusi ada yang mengutip Roosevelt yang menekankan fungsi pemimpin adalah mengeluarkan rakyat dari depresi yang mereka alami.Justru yang terjadi di negeri ini adalah kepemimpinan telah membuat masyarakat semakin tenggelam dalam depresi dan itu adalah bagian dari fenomena fir'aunisme. Kita tentu patut ragu kalau ada pemimpin mau mencelakakan dirinya sendiri dengan prestasi budukan seperti itu, prestasi mencelakakan dan bukannya membangkitkan untuk kemajuan dan kemenangan bagi rakyatnya.

Tetapi boleh jadi sebagian di antara pemimpin itu ada yang begitu naifnya, sehingga seolah membiarkan proses depresi dan depresiasi rakyat bisa terjadi tanpa kesadaran eklektisnya.

Sebenarnya letih juga rakyat ini, sejak orde baru, terlebih lagi sejak reformasi hingga kini, belum hadir kepemimpinan yang tidak membuat gaduh rakyatnya karena mereka gagal untuk all out berpihak pada rakyat sebagai sebuah entitas kebangsaan. Ketika dihadapkan pada lemahnya komitmen mereka dalam soal tersebut, mereka selalu mengalihkan pada tanggung jawab rejim sebelumnya. Padahal masih belum kering bibir mereka dari janji bahwa kalau terpilih mereka akan koreksi kelemahan rejim sebelumnya. Dan karena janji itulah mereka terpilih.

Jelas semua masalah lemahnya, dan bahkan khianatnya kepemimpinan ini, tidak terlepas dari kelemahan tata bangun negara kita, kelembagaan negara dan sistem relasinya, kelemahan alas konstitusionalnya paska amandemen yang tidak miliki suatu basis platform yang kokoh dan teruji di mana Pancasila berada di tengah magnit rujukan. Namun justru kelemahan itulah yang memerlukan sentuhan kepemimpinan nasional, khususnya Presiden.

Dan apa yang publik alami adalah justru masalah masalah itu berada dalam ruang beku yang tak dihiraukan dalam narasi dan argumentasi kepemimpinan kita. Yang riuh hanyalah narasi tentang potongan besi dan beton dari cerita tentang infrasktruktur yang menyimpan misteri tentang beban biaya pelayanan yang akan dipikul oleh masyarakat menghadapi watak pemerasan dan penghisapan dalam biaya dan tarifnya. Dan di balik kerangka infrastruktur itu sendiri ada potensi nyala api yang bisa membakar kedaulatan kita bila utang dalam pembangunannya tidak mampu dibayar akibat kebangkrutan yang dipicu oleh inefisiensi akibat perencanaan parsial dan nir akuntabilitas.

Lantas di manakah hakekat pembangunan yang sejati, yang mestinya menjadi basis pualam kepemimpinan yang mengeluarkan rakyat dari depresi dan kebangkrutan?.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #jokowi  #prabowo-subianto  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Kode Sri Mulyani dan Risma saat Sidang MK

Oleh Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sri Mulyani (dan tiga menteri lainnya) dimintai keterangan oleh Mahkamah Konstitusi pada 5 April yang lalu. Keterangan yang disampaikan Sri Mulyani banyak yang tidak ...
Opini

Tersirat, Hotman Paris Akui Perpanjangan Bansos Presiden Joko Widodo Melanggar Hukum: Gibran Dapat Didiskualifikasi?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --1 April 2024, saya hadir di Mahkamah Konstitusi sebagai Ahli Ekonomi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 2024. Saya menyampaikan pendapat Ahli, bahwa: ...