JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Charta Politika merilis hasil survey terkait kinerja DPR RI dibawah kepemimpinanBambang Soesatyo (Bamsoet).
Hasilnya, sebanyak 20,5 persen koresponden mengakui perbaikan kinerja parlemen.
"Di masa jabatan yang kurang dari setahun, Bamsoet sudah bisa meraih kepercayaan rakyat," kata Manajer Riset Charta Politika, Muslimin Tanja dalam rilis survey bersama Asumsi di Penang Bistro, Jakarta Selatan, Selasa (28/8/2018).
Menurut Muslimin, didapatnya angka tersebut dikarenakan DPRdi tangan Bamsoet menjadi lebih terbuka.
Rakyat, kata Muslimin, bisa memberi penilaian lebih objektif ketimbang kepemimpinan sebelumnya, yakni Setya Novanto (Setnov) yang hanya menorehkan angka 4,3 persen.
"Masyarakat kini bisa lebih mudah meninjau pekerjaan DPR, lewat kemajuan teknologi adanya akun twitter @WIKIDPR, menjadi alat pemantau rakyat atas kinerja wakilnya," jelas Muslim.
Terkait dengan pertanyaan lembaga mana yang fungsinya paling dirasakan, Muslimin menyebut bahwa DPR berada di ranking pertama mengunggului MPR dan DPD.
"Ketika ditanya mengenai lembaga mana yang paling menjelaskan fungsinya, yang paling baik itu kinerja mereka ada di DPRdengan suara 34,8 persen, MPR 12,8 persen, DPD 11,3 persen dan yang tidak menjawab 41,1 persen," kata dia.
Dilantik pada Januari kemarin, menurutnya, Bamsoet bisa dibilang cukup sering disorot media sehingga publik pun cukup familiar dengan nama tersebut.
"Ini bisa dibuktikan dari 26.5% responden yang menjawab dengan benar ketika ditanya siapa nama ketua DPR sekarang," ungkap Muslimin.
Selain itu, Bamsoet juga dinilai melakukan terobosan memantau kinerja DPR lewat aplikasi DPRNow!. Lewat aplikasi tersebut sekarang rakyat bisa mengkritik serta menyampaikan pendapatnya kepada wakil rakyat lewat gawai.
Untuk diketahui, Metodologi survey digunakan adalah phone survey, dilaksanakan dari tanggal 23-26 Agustus 2018.Tersebar di 8 kota besar (Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar).
Jumlah responden sebanyak 800 orang yang tersebar secara proporsional berdasarkan populasi pengguna telepon di 8 kota besar.
Pemilihan responden dilakukan dengan melakukan pengacakan sistematis. Toleransi kesalahan phone survei (margin of error) 3.46% pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Alf)