JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan geram isu pelemahan rupiah dipolitisir. Ia menyebut, politisasi rupiah sebagai bentuk pengkhianatan terhadap negara.
"Kita jangan memain-mainkan politik untuk currency ini karena dampaknya pada semua rakyat kecil," kata Luhut dalam konferensi pers di Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi (SOM) AIS ke-2 di Oriental Mandarin, Jakarta Pusat, Kamis (6/9/2018).
Pemerintah, kata Luhut, bersamaBank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sepakat untuk duduk bersama dalam mengatasi masalah ini.
Ia juga mengklaim pemerintah saat ini telah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan efisiensi dan menghindari budaya korupsi.
"Bedanya sekarang ini pemimpinnya enggak ada yang korupsi. Nah itu penting dicatat. Presidennya, anaknya, istrinya, semuanya bersih dan kerja keras. Mereka turun ke bawah. Orang bilang pencitraan, pencitraan apanya?," beber Luhut.
Selain itu, pemerintah juga telah melakukan pengambilan keputusan dengan cara transparan.
"Tidak ada yang salah kecuali ada kita korupsi atau tidak efisien. Kita enggak kok. Kita sudah membuat negeri ini tambah efisien. Karena apa? Karena semuanya sudah sistem online," kata dia.
Sebelumnya, sejumlah politikus oposisi, seperti Fadli Zon dan Ferdinand Hutahaean, menilai pemerintahan Jokowi telah gagal dalam menjaga rupiah dari depresiasi.
Namun demikian, bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno dan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief meminta semua pihak untuk tak memanfaatkan pelemahan rupiah untuk menyerang Pemerintah.(yn)