JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Politisi Golkar Bobby Adhityo Rizaldi menyatakan, pemerintah harus menampung aspirasi mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR), yang berunjuk rasa di DPRD Riau, Senin (12/9/2018) lalu.
"Setelah didengar pemerintah juga harus merespons apakah pendapat-pendapat mahasiswa itu disampaikan dengan data-data yang benar," ujar Bobby kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/9/2018).
"Atau memang itu informasi (aspirasi yang disampaikan mahasiswa) baru, kemudian perlu dicerna dan pertimbangan terlebih dulu oleh pemerintah," imbuhnya.
Seandainya, ucap Bobby, pemerintah menganggap informasi yang disampaikan mahasiswa itu benar, tinggal diakui saja.
"Dan kalau memang yang disampaikan mahasiswa ini adalah suatu kritik yang harus dibenahi pemerintah terbuka saja. Kan sebenernya gampang," cetusnya.
"Namun, kalau informasi yang disampaikan oleh mahasiswa ini tidak benar ya sampaikan juga oleh tim ekonomi pak Jokowi berdasarkan data yang dipunya" jelasnya.
Sebab, tak ada salahnya juga, jika mahasiswa mengeluarkan pendapatnya dengan cara-cara berdemonstrasi. Yang terpenting tidak anarkis dalam setiap aksinya.
"Tapi kalau mahasiswa salah ya kita (pemerintah-red) ajarin. Kalau benar ua kita pertimbangkan dan dijadikan untuk perbaikan kedepannya," ucapnya.
"Jadi jangan sampai ada juga aparat refresif dan rekan mahasiswa juga jangan sampai terprovokasi dalam menyampaikan pendapatnya," sambungnya.
Sebelumnya, Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Riau (UIR) menggelar aksi demonstrasi. Mereka menuntut, agar Presiden Joko Widodo untuk diturunkan dari jabatannya.
Dengan memakai almamater biru, mereka mengarak sebuah pocong dan spanduk besar bertulis “Turunkan Jokowi”.
Mahasiswa berhasil mendobrak pintu gerbang DPRD Riau, sebelum akhirnya menduduki ruang rapat paripurna.
Di tempat tersebut, mahasiswa mulai berorasi. Dalam tuntutannya, mahasiswa meminta agar pemerintah bisa segera menstabilkan perekonomian bangsa yang tengah diambang krisis.
Mahasiswa juga meminta agar rezim Jokowi tidak menginjak-injak demokrasi di Indonesia. Termasuk meminta agar korupsi yang semakin merajalela bisa diusut tuntas.
Mereka juga menyampaikan pernyataan sikap untuk menurunkan Jokowi sebagai presiden.
“Kami mahasiswa UIR, atas nama mahasiswa Indonesia, menurunkan Joko Widodo sebagai presiden Republik Indonesia,” ujar orator yang dilanjutkan dengan melempar pocong yang telah diarak di jalanan.(yn)