JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sekretaris Jenderal DPP PKB Abdul Kadir Karding menduga aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) di DPRD Riau, Senin (10/9/2018) lalu, ditunggangi gerakan politik.
"Pasti, apalagi sudah deklarasi calon begini, pastilah ada gerakan-gerakan politik yang bisa libatkan banyak pihak," kata Karding di Sekretariat Koalisi Indonesia Kerja (KIK) di Gedung HighEnd, Jakarta, Rabu (12/9/2018).
Namun demikian, Karding mengaku pihaknya akan mendengar aspirasi demo mahasiswa tersebut untuk dijadikan catatan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Dalam demokrasi untuk membuat orang puas seluruhnya juga gak mungkin. Tapi, menurut saya tidak apa-apa itu menjadi bagian dari masukan ke kita apa yang disuarakan sebagian kecil mahasiswa ini, itu akan menjdi catatan pemerintahan Pak Jokowi dan bagi Pak Jokowi sendiri dan bagi kita," tandasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni. Menurutnya, selama demo yang dilakukan mahasiswa tidak merugikan banyak pihak merupakan hal yang wajar.
"Ya saya kira itu bagian dari kebebasan berekspresi di negara hukum, selama tidak anarkis, selama tak menimbulkan kekerasan, vandalisme kerusakan itu bebas-bebas saja," kata Juli ditempat yang sama.
"Saya imbau sebagai mantan aktivis mahasiswa kadang kita miliki idealisme tapi kita fokus kepada akademik teoritik kadang-kadang kita lupa bisa jadi ada kekuatan politik lain di dalam idealisme kita. Kalau selama itu dihindari gak ada soal," katanya.
Diketahui, Ribuan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Riau (UIR) menggelar aksi demonstrasi di DPRD Riau, Senin (10/9/2018) sore. Mereka menuntut, agar Presiden Jokowi turun dari jabatannya.
Dengan memakai almamater biru, mereka mengarak sebuah pocong dan spanduk besar bertulis “Turunkan Jokowi”. (Alf)