JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengakui partainya kesulitan menggaet pemilih milenial. Hal itu karena partai Pohon Beringin tersebut dicap sebagai partai orang tua.
"Kami sesungguhnya di Partai Golkar sudah melakukan beberapa pendekatan. Walau Golkar agak berat masuk ke kelompok ini karena dianggap Golkar ini partai orang tua. Makanya suka atau tidak suka, mau atau nggak mau kita harus masuk ke generasi yang terbesar di negara," kata Doli dalam diskusi publik, di Resto Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/9/2018).
Doli menjelaskan, untuk mendekati kaum milenial Golkar mengampanyekan program bersih-bersih dari korupsi.
"Oleh karena itu kami kelompok anak muda di Golkar sejak beberapa tahun ini gencar sekali kampanye soal bersih-bersih, tidak ada korupsi dan segala macam. Walaupun tantangannya besar, Alhamdulillah ditangkap oleh pimpinan sekarang, itu Golkar bersih karena pandangan anak muda itu," bebernya.
Lebih jauh, dia mengatakan kaum milenial sensitif dengan isu korupsi, terorisme, dan narkoba. Selain itu sensitif terhadap isu politisasi identitas yang berlebihan.
"Mereka ini sangat sensitif dengan dua isu. Yang pertama isu korupsi, kedua tentang politisasi identitas yang berlebihan. Sebetulnya kelompok mereka itu sadar politik membutuhkan identitas," ucapnya
"Yang mereka nggak suka politisasi identitas yang berlebihan apakah suku agama. Tapi generasi ini rentan dua ancaman, yang pertama terorisme dan narkoba. Mereka ini jadi sasaran orang yang mau membangun semua gerakan anarkis," tukasnya. (plt)