JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bercerita ketika dirinya menjadi orang nomor satu di Indonesia selama 10 tahun, pada 2004-2014.
SBY mengungkapkan, tepat pada tahun 2008, dirinya mengambil kebijakan penting berupa menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia.
Keputusan tersebut diambil SBY, lantaran terpaksa karena menyelamatkan bangsa dari ancamana krisis perekonomian global.
"Yang saya alami ketika harus menaikkan harga BBM pada tahun 2008, beberapa bulan sebelum Pemilihan Presiden 2009 dilaksanakan. Alhamdulillah, setelah kebijakan menaikkan harga BBM diambil, ekonomi kita selamat. Jadi, sebesar apapun faktor eksternal, selalu ada solusinya," kata SBY di acara HUT ke-17 PD di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018) malam.
Menurutnya, langkah menaikkan harga BBM tersebut berhasil membuat Indonesia keluar dari krisis ekonomi global yang saat itu terjadi.
Dikatakan SBY, bila langkah itu tak dilakukan, maka ada kemungkinan nasib perekonomian Indonesia bisa sama dengan tahun 1998 lalu.
"Demikian juga ketika Indonesia mendapatkan pukulan dan tekanan dari krisis ekonomi global 2008. Saat itu, kita takut kalau nasib Indonesia sama dengan krisis yang terjadi 10 tahun sebelumnya. Saat itu, tanda-tanda kepanikan juga sudah muncul," paparnya.
"Namun, karena antisipasi yang cepat dan tepat, serta kebersamaan seluruh elemen bangsa untuk mengatasi krisis itu, Alhamdulillah, ekonomi kita selamat," tandasnya. (Alf)