JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Demokrat Ferdinand Hutahaean meminta, elite tim pemenangan Jokowi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja tidak rangkap jabatan.
Menurutnya, calon wakil presiden Ma'ruf Amin yang tak berani mundur dari kursi Ketum MUI menunjukkan preseden buruk dalam iklim demokrasi.
"Mereka sepertinya tak yakin Jokowi menang sehingga jabatan nanti tidak hilang meski Jokowi kalah," kata Ferdinand di Jakarta, Jumat (21/9/2018).
Ferdinand salut dengan Dahnil Anzar Simanjuntak yang mundur sebagai aparatur sipil negara (ASN) lantaran menjadi juru bicara tim pemenangan Prabowo-Sandi.
Dahnil yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah merupakan dosen tetap Aparatur Sipil Negara (ASN) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten.
"Ya bagus, saya hormat dengan langkah berani tersebut," ucapnya.
Sebelumnya, dalam susunan timses Jokowi terdiri beberapa nama seperti Wakil Presiden RI Jusuf Kalla sebagai Ketua Dewan Pengarah.
Sementara itu, di tim pengarah ada juga Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.(yn)