JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Anggota Komisi XI DPR Hendrawan Supratikno mendorong pemerintah, pusat maupun daerah agar berinovasi mencari sumber pembiayaan pembangunan tanpa membuat defisit APBN.
"Kita harus berpikir mencari langkah-langkah yang inovatif, untuk mencari sumber-sumber pembiayaan non-APBN, karena APBN kita sangat terbatas," kata Hendrawan di Jakarta, Jumat (21/9/2018).
Menurutnya, dalam persaingan antarnegara, faktor infrastruktur memainkan peran yang sangat penting. Sementara dalam bidang infastruktur, Indonesia masih tertinggal.
Itu sebabnya, ucap dia, biaya logistik nasional masih tinggi, mobilitas barang dan jasa banyak mengalami hambatan, konektivitas antara sentra produksi dengan pasar masih menghadapi kendala.
"Begitu kita ingin menggenjot anggaran infrastruktur, maka defisit APBN kita terpaksa harus meningkat," tambahnya.
Defisit anggaran pemerintah per Agustus 2018 mencapai Rp 150 triliun, atau sedikit lebih rendah dibandingkan posisi defisit Juli yang mencapai Rp 151,3 triliun.
Hal tersebut dikemukakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kompleks Parlemen, Senin (10/9/2018).
"Sampai Agustus defisit Rp 150 triliun. Kalau dulu Agustus (periode sama tahun lalu) sudah Rp 220 triliun," kata Sri Mulyani.(yn)