Opini
Oleh ; Asyari Usman (wartawan senior) pada hari Jumat, 21 Sep 2018 - 23:22:22 WIB
Bagikan Berita ini :
Malapetaka Salah Pilih Presiden

Untuk Apa Kiyai Ma'ruf Amin (KMA), Untuk Apa Sandiaga Uno?

9820180921_231339.jpg.jpg
Cawapres Sandiaaga Uno dan Ma'ruf Amin mengambil nomor undian 'tahap pertama' untuk menentukan siapa yang lebih dulu untuk mengambil nomor urut Capres/Cawapres di kantor KPU, Jumat (21/9/2018) malam. (Sumber foto : Ist)

Pak Jokowi memang terbukti jujur dan apa adanya.

Beliau tidak menyembunyikan tujuannya di pilpres 2019.

Yaitu, sekadar ingin terus berkuasa selama 5 tahun lagi.

Sekadar mempertahankan kekuasaan.

Ini terlihat jelas dari pilihan cawapres beliau, Kiyai Ma’ruf Amin (KMA)

Dengan bantuan Kyai Ma’ruf yang sangat dihormati masyarakat, Pak Jokowi berasumsi bahwa kaum muslimin akan tumpah ruah memilih petahana.

Ini tujuan pertama.

Tujuan kedua, Pak Jokowi ingin melakukan sesuatu yang sudah sangat terlambat.

Yaitu, menggandeng KMA untuk menepis anggapan yang sangat kental di masyarakat bahwa beliau (Pak Jokowi) jauh dari umat Islam.

Juga ingin menepis anggapan bahwa para penguasa suka melakukan kriminalisasi terhadap ulama.

Jadi, dengan membawa KMA, Pak Jokowi ingin dibuktikan bahwa beliau merangkul ulama.

Begitulah Pak Jokowi dan timnya melihat problem yang ada di dalam diri mereka.

Dan begitulah solusi yang mereka tunjukkan di pilpres 2019.

Dipasanglah Kiyai Ma’ruf.

Dengan harapan bisa memperpanjang kekuasaan 5 tahun lagi.

Sungguh sangat memprihatinkan.

Padahal, semua orang tahu, baik pengamat ekonomi atau orang biasa, pengamat politik atau bukan, bahwa yang menjadi masalah besar sekarang ini adalah gonjang-ganjing ekonomi dan kedaulatan ekonomi.

Gonjang-ganjing politik serta kedaulatan negara dan bangsa.

Inilah masalah fundmental yang dihadapi.

Kehidupan rakyat makin parah, kedaulatan negara entah di mana.

Prabowo Subianto (PS) sejak lama sudah tahu masalah fundamental itu.

Dan paham bagaimana cara mengatasinya.

Sejak dulu sudah tahu.

Tetapi, di pilpres 2014 rakyat pemilih terbuai oleh kamuflase pribadi yang merakyat sehingga melupakan esensi kepemimpinan yang diperlukan untuk mengatasi masalah.

Kali ini, insyaAllah, kekeliruan memilih presiden tidak akan terjadi lagi.

Pak Prabowo Subianto masuk ke pilpres dengan membawa Sandiaga Uno (SU).

Sandiaga mungkin bukan siapa-siapa tetapi dia mengerti apa-apa.

Prabowo Subianto maju ke pilpres 2019 ini tidak hanya bertujuan untuk merebut kekuasaan yang memang sangat perlu direbut demi kemaslahatan seluruh rakyat.

Melainkan beliau juga tidak bisa berdiam diri melihat kerusakan berlanjut.

Pak Prabowo Subianto dan rakyat bertekad untuk menghentikan kerusakan itu dan akan melakukan perbaikan.

Prabowo dan Sandiaga sadar bahwa mereka bukan sedang mau pergi piknik.

Mereka tahu medan yang dihadapi setelah memenangkan pilpres nanti, insyaAllah

mereka akan harus bekerja 24 jam.

Tidak ada waktu untuk santai.

Setelah dilantik, insyaAllah, mereka akan langsung berada di puing-puing ekonomi dan reruntuhan kedaulatan.

Itulah pertimbangan Prabowo Subianto membawa Sandiaga. Kata orang, cawapres muda dan tampan mungkin bisa menarik suara generasi melenial. Bisa jadi.

Tetapi, Sandiaga dibawa bukanlah untuk itu.

Bahkan Prabowo Subianto tak pernah berpikir tentang cara merangkul generasi muda.

Sebab, di pikiran beliau hanya ada soal kerusakan ekonomi dan cara memperbaikinya.

Untuk itulah Sandiaga dibawa.

Dia akan dikerahkan untuk memikirkan dan menyusun thesis perbaikan ekonomi.

Harus mampu menjadi pengimbang langkah-langkah cepat ala Kopassus yang akan dilakukan Pak Prabowo Subianto.

Alhamdulillah, rakyat sekarang sudah paham bahwa Prabowo-Sandiaga maju semata-mata karena ingin melakukan perbaikan ekonomi rakyat dan memulihkan kedaulatan negara yang diinjak-injak oleh para konglomerat jahat.

Penghinaan terhadap martabat bangsa dan negara di bawah pemimpin yang tidak kompeten, harus dihentikan.

Pemberantasan dan pencegahan korupsi, akan dilipatgandakan.

Kesejahteraan seluruh rakyat, insyaAllah, akan ditingkatkan di bawah kempimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Sandiaga Uno.

Tidak ada tujuan lain bagi kedua orang kaya-raya ini.

Kalau mau, mereka bisa pergi hidup di lingkungan mewah, di mana pun juga.

Untuk apalagi uang digunakan kalau bukan untuk membela kebenaran.

Kalau untuk kepentingan pribadi uangnya takkan habis dimakan sampai mati.

Tetapi mereka memilih hidup bersama rakyat. Tidak akan membiarkan eksploitasi dan penjarahan sampai sekarat.

Penjarahan yang berlangsung secara semena-mena, di depan mata para penguasa.

Kini rakyat telah sadar.

Para maling akan dikejar.

Prabowo-Sandi siap menampar.

Untuk kembalikan hidup wajar dan sejajar.

Menuju bangsa yang baik dan besar. (*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #prabowosandiaga  #pilpres-2019  #jokowimaruf-amin  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Jalan Itu Tidaklah Sunyi

Oleh Swary Utami Dewi
pada hari Senin, 22 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --"Jika Mamah jadi penguasa apakah Mamah akan menjadikan anak Mamah pejabat saat Mama berkuasa?" Itu pertanyaan anakku malam ini. Aku mendengarkan anakku ini. ...
Opini

Putusan MK dan Kejatuhan Joko Widodo

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Putusan MK dan Kejatuhan Joko Widodo adalah dua hal yang dapat di sebut sebagai sebab dan akibat. Putusan MK dalam gugatan Pilpres, akan menjadi sebab dan penyebab ...