JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama akan menggelar Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2018. KSM yang mengambil tema “Integrasi Sains dan Islam untuk Madrasah Hebat Bermartabat” ini akan digelar selama enam hari, yakni dari tanggal 24-29 September 2018 di Provinsi Bengkulu.
Ada beberapa ketentuan dalam tahapan KSM Nasional 2018 ini. Di antaranya peserta KSM Nasional diikuti oleh siswa terbaik per bidang studi di tingkat provinsi dan siswa terbaik 26 besar nasional berdasarkan hasil seleksi KSM Provinsi; Kemudian, setiap Provinsi mengirimkan satu siswa terbaik per bidang studi yang dilombakan dan siswa terbaik 26 besar nasional (jika ada yang lolos);
Selain itu, seleksi KSM Nasional dilakukan secara serentak secara nasional dengan menggunakan sistem Tes Berbasis Komputer atau Computer- Based Test (CBT) yang disiapkan dan di bawah kendali Komite KSM Nasional.
"Penilaian hasil KSM Nasional (soal teori) dilaksanakan oleh Tim Juri yang ditetapkan oleh Komite KSM Nasional dengan berbasis elektronik, sehingga setiap peserta KSM Provinsi akan dapat langsung melihat skor/nilai yang diperoleh pada saat siswa tersebut selesai mengerjakan tes. Sedangkan untuk materi seleksi eksperimen akan menggunakan sistem penilaian secara manual oleh tim juri," kata Kasubdit Kesiswaan Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama RI, Abdullah Faqih di Jakarta, Jumat, 21 September 2018.
"Hasil KSM Nasional dipublikasikan di Portal Resmi KSM dan Portal Resmi Kementerian Agama Republik Indonesia; dan Siswa terbaik hasil KSM Nasional akan diberikan Medali Emas, Perak, atau Perunggu dan penghargaan lain yang akan ditetapkan."
Sedangkan tujuan KSM 2018 ini secara umum untuk peningkatkan mutu pendidikan sains di madrasah secara komprehensif. Caranya melalui penumbuhkembangan budaya belajar, kreativitas, dan motivasi meraih prestasi terbaik dengan kompetisi yang sehat dan menjunjung tinggi sportivitas dan nilai-nilai Islam dalam mempelajari dan memahami sains.
"Secara khusus tujuan KSM 2018 adalah menyediakan wahana bagi siswa Madrasah untuk mengembangkan bakat dan minat di bidang sains sehingga dapat menumbuhkan dan mencintaisains bagi siswa madrasah," jelas Faqih.
"Selain itu juga memotivasi siswa madrasah agar selalu meningkatkan kemampuan intelektual, emosional, dan spriritual berdasarkan nilai-nilai agama, serta menumbuhkembangkan budaya kompetitif yang sehat di kalangan siswa madrasah."
Integrasikan Islam dan Sains
Dalam KSM 2018 ini, Kementerian Agama kembali menegaskan tentang keharusan integrasi antara sains dan Islam. Kemenag menilai selama ini proses integrasi itu masih cenderung berkutat pada level ide dan wacana saja.
"Integrasi sains dan Islam tidak cukup sekedar wacana. KSM 2018 ini akan mencoba menegaskan perlunya dan realisasi dari wacana tersebut," kata Faqih.
Untuk merealisasikan ini, Kemenag melalui KSM ini mencoba menawarkan konsep integrasi dalam penyusunan soal-soal KSM 2018. Integrasi yang ditawarkan dalam penyusunan soal KSM yang terintegrasidengan ilmu keislaman meliputi: Pertama, soal sains yang terintegrasi dengan keIslaman dengan menggali konsep- konsep sains yang nantinya akan dituangkan dalam soal yang ada dalam Al Qur’an;
Kedua, soal sains dengan menggali konsep serta terapan yang ada dalam Islam semisal zakat, falak, dan tema lainnya yang dihubungkan dengan sains inidimaksudkan agar siswa tetap mengkaji konsep keIslaman dengan sainsyang holistic;
Ketiga, soal keilmuan sains murni, ini dilakukan sebagai upaya tetap mensejajarkan siswa-siswa madrasah dengan siswa-siswa olimpiade sains di luar sana.
Diketahui, dalam KSM 2018 ini ada beberapa mata pelajaran yang akan dilombakan pada ajang tahunan ini di antaranya untuk tingkat Madrasah Ibtidaiyah ada Matematika Terintegrasi, Sains IPA terintegrasi, untuk Madrasah Tsanawiyah ada Matematika Terintegrasi, IPA Terpadu dan IPS Terpadu, sementara untuk tingkat MA ada Matematika, biologi, kimia, fisikam ekonomi, dan geografi terintegrasi.(yn)