SOLO (TEROPONGSENAYAN)--Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menyatakan keberaniannya melawan mafia impor kebutuhan bahan pokok.
Sandi menyatakan, penciptaan lapangan kerja dan harga kebutuhan pokok terjangkau harus juga didukung pemerintahan yang bersih dan penegakan hukum yang adil.
"Saya tidak akan membiarkan mereka mengambil keuntungan demi kepentingan segelintir kelompok saja," kata Sandiaga di Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (22/9/2018).
Sandi berharap bangsa Indonesia mampu mewujudkan amanah kemerdekaannya, yaitu menghadirkan masyarakat yang adil dan makmur.
Berpasangan dengan Prabowo Subianto, Cawapres bernomor urut dua ini meyakini penguatan sektor ekonomi akan mampu menransformasikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang maju di mata dunia.
Oleh karenanya, Sandi mengingatkan, gejolak ekonomi bangsa akan mampu dihadapi bersama rakyat dengan menghadirkan kepemimpinan yang kuat.
"Turbulensi ekonomi bisa dihadapi Insya Allah bersama rakyat dengan menghadirkan kepemimpinan yang kuat dan mampu memenuhi harapan perbaikan ekonomi, untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan menstabilkan harga agar lebih terjangkau," ucapnya.
Cawapres yang diusung koalisi partai Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKS ini menyebut aspirasi masyarakat akar rumput harus mampu ditangkap dan dihadirkan solusi yang terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan sosial maupun ekonomi.
"Di sini saya tegaskan. Saya berani melawan mafia-mafia impor," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita tak merasa jika masalah gudang beras itu sebagai urusannya.
"Itu kan sudah diputuskan di Rakor Menko (Rapat Koordinasi Menteri Perekonomian), jadi urusan Bulog. Jadi, enggak tahu saya, bukan urusan kita," kata Enggar.
Menanggapi hal itu, Buwas pun geram. Dia langsung merespons dan menyindir pernyataan Mendag tersebut.
"Matamu!, jangan cari kesalahan saya, yang dikosongkan itu ruangan gudang yang sudah bocor. Jangan mencari kesalahan saya, kesalahan Bulog. Nanti, kalau saya cari kesalahan dia juga gimana, hahaha," tambah Buwas. (plt)
