JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto tak menampik dirinya pernah bertemu pengusaha Johannes Kotjo yang kini menjadi tersangka kasus suap PLTU Riau-1.
Namun, kata dia, pertemuan tersebut hanya berlangsung sekali.
"Ya saya pernah bertemu (Johannes Kotjo-red), pertemuan tersebut hanya satu kali," ujar Airlangga, di Aula DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (26/9/2018).
"Dia adalah pengusaha nasional, tentu saya tahu, tapi saya tidak ada keterkaitan apa-apa dengannya," tegas dia.
Lebih jauh, Airlangga pun menceritakan kronologis pertemuan dirinya dengan Kotjo tersebut.
"Beberapa hari setelah Idrus Marham dilantik jadi Mensos RI pada 17 Januari 2018, beliau datang bersilaturahmi ke rumah saya. Namun itu tanpa sepengetahuan atau persetujuan saya sebelumnya, dia (Idrus Marham-red) ternyata ditemani oleh Johannes Kotjo dan Eni Saragih," papar dia.
"Dalam pertemuan tersebut, pembicaraan kami tidak keluar dari kepantasan pembicaraan antara pimpinan partai (saya) dan fungsionaris partai lainnya (Melchias Mekeng, Idrus Marham, Eni Saragih). Tidak ada pembicaraan bisnis, proyek, ataupun saham perusahaan apapun," tambah dia.
Menurut Airlangga, kedatangan Eni Saragih dan Johannes Kotjo tanpa sepengetahuannya. Namun, sebagai Ketum Golkar dirinya memegang prinsip, bahwa partainya terbuka untuk siapa saja yang mau bersilaturahmi ke kediamannya.
"Partai Golkar itu terbuka untuk siapa saja. Mudah bagi siapapun untuk bisa bertemu Ketua Umumnya. Mau itu pengusaha, masyarakat daerah, para habaib, tanpa janji sebelumnya pun bisa bertemu," jelas dia. (Alf)