JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia(SOKSI) Ahmadi Noor Supit mengatakan saat ini Partai Golkar mengalami teror dan intimidasi dalam menghadapi Pemilu 2019.
Dia menyebut, salah satu indikatornya adalah belakangan partai beringin kerap diterpa survei-survei bernada tendensius dengan menempatkan Golkar di posisi buncit.
"SOKSI memandang bahwa lagi-lagi Golkar mendapat teror dan intimidasi yang sangat kuat.Mulai dari survei-survei yang dilakukan oleh lembaga survei, mereka semua mengatakan bahwa Golkar diramal akan dikalahkan oleh sempalan Partai Golkar," kata Supit dalam acara seminar Pileg dan Pilpres 2019 di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (29/9/2018).
Supit melanjutkan, saat ini juga tokoh dan elite Partai Golkar diteror secara psikologis dengan dikejar-kejar kasus korupsi.
Padahal, menurutnya, jika penegak hukum melakukan penyidikan secara profesional dan menyeluruh pasti banyak tokoh partai politik lain yang terlibat.
"SOKSI sangat yakin kalau saja semuanya diperiksa, maka justru lebih banyak partai lain yang kena. Tapi, partai lain tidak kena. Kita menganggap memang intimidasi ini ditujukan kepada Partai Golkar," ungkapnya.
Anggota Komisi XI DPR RI itu juga mengatakan teror terhadap Partai Golkar juga pernah terjadi saat awal reformasi. Dimana, Partai Golkar saat itu dimusuhi hingga sempat ingin dibubarkan.
Namun, berkat keberanian Akbar Tanjung saat menjadi Ketua Umum Partai Golkar teror tersebut berbuah hasil yang baik yakni secara mengejutkan justru Golkar keluar sebagai partai pemenang pada Pemilu 2004.
"Teladan Bang Akbar Tanjung membuat SOKSI tetap semangat agar Partai Golkar tidak kalah dengan sempalan-sempalan Partai Golkar," kata Supit menegaskan. (Alf)