Berita
Oleh M. Anwar pada hari Selasa, 02 Okt 2018 - 19:13:27 WIB
Bagikan Berita ini :

Tsunami Palu, JK: Apapun Alasannya, Tidak Boleh Menjarah

79wapres-jk-penjarahan-di-palu-tindakan-kriminal-Zi9FuYyGkd.jpg.jpg
Wapres JK (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Presiden Jusuf Kalla(JK) memastikan, bahwa aksi penjarahan yang dilakukan sekelompok warga pascagempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah sebagai tindakan kriminal.

JK pun menegaskan penjarahan tidak diperbolehkan dalam kondisi apapun.

"Masa boleh menjarah? Tidak, tidak boleh, apa pun (alasannya), dan itu sudah dibantah atau dijelaskan Bapak Mendagri bahwa tidak begitu (membolehkan warga sebebasnya mengambil bahan pokok di toko atau minimarket),"kata JK di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).

JK mengaku heran dengan aksi warga yang juga menjarah kebutuhan selain sembilan bahan pokok (sembako), seperti TV dan alat elektronik lainnya.

"Pasti lah kalau ambil barang tanpa hak, di mana pun, tentu itu tindak kriminal," ungkapnya.

JK mengatakan, pemerintah akan melihat proses hukum yang berlangsung untuk para penjarah tersebut.

Namun, dia meminta warga yang mengambil barang selain sembako untuk mengembalikannya.

"Ya kita lihat nanti (proses hukumnya), bisa (ditindak) itu. Setidak-tidaknya dikembalikan lah, kan tidak ada gunanya juga ambil TV-nya (LCD TV), yang dibonceng itu kan besar sekali saya lihat," sesal JK.

Menurut JK, penjarahan yang dilakukan warga terhadap kebutuhan bahan pokok kemungkinan karena kesulitan. Hal ini ditambah kondisi keamanan pascagempa dan tsunami di Palu belum stabil.

"Yaitu (penjarahan) terjadi mungkin rakyat itu kalau mengalami kesulitan, ingin makan tidak ada, maka waktu itu mungkin keamanan belum banyak," jelas JK.

Namun, saat ini, JK memastikan keamanan dan ketertiban di Sulawesi Tengah sudah kondusif. Ada sekitar 3.000 personel Polri dan TNI yang menjaga keamanan dan ketertiban.

Sebelumnya, polisi akan menyelidiki pemicu penjarahan barang elektronik dan percobaan pembobolan ATM pasca gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Penyelidikan terkait ada-tidaknya pihak yang mengkoordinir.

"Nanti kita dalami (ada atau tidak provokator penjarahan)," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018). (Alf)

tag: #jusuf-kalla  #tsunami  #gempa-bumi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Di Akhir Periode Kepengurusan PIA DPR Tetap Jalankan Komitmen Berbagi Pada Sesama

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sebagai bentuk komitmen untuk selalu berbagi berkah, di bulan suci Ramadhan kali ini Persaudaraan Isteri Anggota (PIA) DPR RI tetap menggelar pemberian Paket sembako bagi ...
Berita

Buka Puasa Bersama Komunitas Morgan Sports Club, Ketua MPR RI Bamsoet Ajak Tingkatkan Solidaritas Kebangsaan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua MPR RI sekaligus Ketua Dewan Pembina komunitas otomotif mobil klasik asal Inggris Morgan Sports Car Club Indonesia (MSCCI) dan Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia ...