JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku, sejak awal dirinya tidak percaya Ratna Sarumpaet menjadi korban penganiayaan di Bandung, Jawa Barat.
Secara logika, terang JK, Ratna yang merupakan aktivis tidak mungkin diam saja saat terjadi penganiayaan.
"Ya bohong, ya (dia) bohong, sejak awal saya sudah menduga. Karena tidak mungkin seorang Ratna Sarumpaet dianiaya tanpa berteriak," kata JK di Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Apalagi, lanjut JK, Ratna selalu bersuara lantang dalam berbagai keadaan, terlebih masalah ketidakadilan.
"Keadaan (negara) aman saja (Ratna) berteriak, apalagi kalau keadaan susah. Tidak mungkin (Ratna) tidak didengar orang," terangnya.
Sebelumnya, Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengapresiasi pernyataan aktivis Ratna Sarumpaet yang mengakui bahwa isu penganiayaan yang menimpa dirinya tidak benar.
Namun Polri akan tetap memproses hukum pelaku pengunggah kabar hoaks tersebut karena isu tersebut sudah terlanjur bergulir dan meresahkan masyarakat.
"Saya berterima kasih dan menghargai pernyataan Bu Ratna. Tapi karena ini sudah bergulir di masyarakat dan menimbulkan keresahan, maka yang bertanggung jawab adalah yang mengunggah berita itu di media sosial," kata Irjen Setyo di Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Sementara Ratna sendiri akan dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus ini. Setyo pun memastikan bahwa status Ratna tidak akan ditingkatkan menjadi tersangka karena bukan Ratna yang menyebarkan kabar bohong mengenai penganiayaan yang menimpanya.
"(Ratna) hanya sebatas saksi," katanya.(yn)