JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI kembali mengirimkan 18 pemuda-pemudi yang lolos seleksi di tingkat provinsi untuk dikirimkan ke Korea Selatan dalam ajang Pertukaran Pemuda Indonesia-Korea 2018.
Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI, Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan, program ini merupakan upaya pihaknya untuk mengembangkan pemuda agar memiliki daya saing di tingkat global.
“Tantangan Pemuda di era global semakin kompleks. Karenanya, kita harus menyiapkan para pemuda yang bisa berdaya saing global. Program Pertukaran Pemuda diharapkan bisa menjadi wahana bagi para pemuda untuk mengembangkan dirinya sehingga memiliki daya saing global,” kata Asrorun Niam, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Sebelumnya, Asisten Deputi Kemitraan dan Penghargaan Pemuda, Deputi Pengembangan Pemuda, Kemenpora Wisler Manalu memberikan arahan sekaligus membuka secara resmi acara Pre-Departure Training Pertukaran Pemuda Korea-Indonesia 2018 di Hotel Ambhara Jakarta, Minggu (14/10/2018) malam.
Pembekalan ini akan berlangsung hingga 17 Oktober 2018, dan selanjutnya semua peserta langsung diberangkatkan ke Korea Selatan.
“Bawalah nama baik Pemuda Republik Indonesia ke Korea, dan bawalah pengetahuan dan pengalaman untuk pengembangan Pemuda Indonesia,” ujar Wisler dalam sambutannya yang disambut riuh tepuk tangan para peserta dan tamu undangan.
Wisler Manalu juga menyampaikan, kegiatan ini adalah bentuk kerja sama antara pemerintah Korea dengan Indonesia yang sudah terbangun dengan baik sejak lama.
“Para pemuda yang diberangkatkan, diharapkan dapat menjadi jembatan yang baik atas kerja sama tersebut terutama dengan pemuda Korea sendiri,” paparnya.
Hadir pula dalam kegiatan pre-departure tersebut Customs Attache, Embassy of the Republic of Korea, Mr. Baek, Hyung-Min.
Dalam sambutannya Baek menyampaikan, pemerintah Korea sangat bergembira atas terus terlaksananya pengiriman Pemuda Indonesia ke Korea ini.
Diharapkan akan semakin mempererat ikatan hubungan antara Indonesia dan Korea” tutup Baek dalam sambutannya.
Kegiatan pertukaran tahun 2018 selama 9 hari yang dimulai pada tanggal 18-26 Oktober ini membawa tema “Environment”.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari 18 Provinsi antara lain: Riau, NTT, Papua Barat, Kepulauan Riau, NTB, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Bengkulu, Sulawesi Barat, Gorontalo, Papua, DKI Jakarta, Maluku Utara, Bali, Kalimantan Timur, Sumatera Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Tenggara.
“Utusan 18 Provinsi ini telah mengikuti seleksi dan akan mengikuti pembekalan terkait dengan wawasan kebangsaan serta pengetahuan-pengetahuan terkait dengan wawasan lingkungan dan pergaulan internasional terutama hubungan Indonesia-Korea,” kata Kepala Bidang Kemitraan Internasional, Asisten Deputi Kemitraan dan Penghargaan Pemuda Abri Eko, yang juga Ketua Pelaksana Kegiatan Pertukaran Pemuda Indonesia-Korea 2018.
Pertukaran Pemuda Indonesia–Korea, atau Indonesia–Korea Youth Exchange Program (IKYEP) telah dilakukan sejak tahun 2010. Kegiatan ini dibagi menjadi 2 fase dengan durasi program selama 20 hari.
Program 10 hari di masing-masing negara terdiri dari courtesy call, kunjungan ke institusi swasta dan pemerintah, diskusi ke tempat-tempat kegiatan kepemudaan, homestay, dan pertunjukan kebudayaan.
Selain IKYEP, Kemenpora juga mengadakan pertukaran pemuda dengan negara lainnya. Seperti, The Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP) atau Kapal Pemuda Asia Tenggara dan Jepang.
Kemudian, Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) atau pertukaran pemuda antara Indonesia dengan Australia. Dan, Indonesia–Canada Youth Exchange Program (ICYEP) atau Pertukaran Pemuda Indonesia dan Kanada. (Alf)
