JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal mengatakan, kampanye negatif (negative campaign) perlu dilakukan agar pemilih mengetahui rekam jejak peserta pemilu 2019.
Mustafa mengaku heran kepada pihak-pihak yang 'kebakaran jenggot' atas pernyataan Presiden PKS Sohibul Iman.
"Tapi sebetulnya kekhawatiran itu tidak perlu terjadi kalau tidak ada janji-janji yang tidak ditunaikan, tidak ada kekurangan-kekurangan yang fatal," ujar Mustafa di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Mustafa mengatakan, kampanye negatif berbeda dengan kampanye hitam yang isinya fitnah dan kebohongan kepada pesaing.
Meski begitu, ia tidak menampik jika kampanye negatif belum begitu familiar di telinga rakyat Indonesia.
"Tapi kalau dalam perpolitikan di dunia, negative campaign itu biasa saja," tuturnya.
Ia menjelaskan, kampanye negatif merupakan kritik positif dan konstruktif tentang kekurangan penguasa yang belum tentu bisa dilihat oleh masyarakat.
"Keberadaan oposisi atau kekuatan politik di luar pemerintahan itu memberikan keseimbangan dalam demokrasi dan memberikan hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh penguasa," paparnya.(yn)