Berita
Oleh M. Anwar pada hari Jumat, 19 Okt 2018 - 20:45:30 WIB
Bagikan Berita ini :

Komposisi Baru KKIP, DPR Minta Swasta Dilibatkan dalam Industri Pertahanan

3KRI LOUSER-924.JPG.JPG
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) melakukan restrukturisasi di tingkatan Tim Pelaksana.

Anggota Komisi VI DPR RI Inas Nasrullah Zubir menilai KKIP harus lebih melibatkan sektor swasta dalam industri pertahanan (Indhan) dalam negeri dengan struktur baru itu.

"Anggaram yang tidak sedikit sehingga perlu melibatkan swasta agar tidak membebani anggaran APBN," kata Inas dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (19/10/2018).

Dia mengatakan, ada tujuh program prioritas industri pertahanan yaitu propelan, roket, rudal, medium tank, radar, kapal selam dan pesawat tempur.

Semua itu, menurut Inas, seharusnya melibatkan riset di perguruan tinggi untuk bekerja sama dengan industri pertahanan agar memajukan keterampilan dalam inovasi teknologi.

"konsekuensinya adalah anggaran yang tidak sedikit, sehingga perlu melibatkan swasta agar tidak membebani anggaran APBN," ujarnya.

Selanjutnya, Anggota Komisi I DPR RI Bobby Rizaldi menilai di struktur Tim Pelaksana KKIP terdapat orang-orang yang punya rekam jejak bagus dan kompeten seperti Marsdya TNI (Purn) Ismono Wijayanto sebagai Ketua Tim Pelaksana KKIP, Letjen TNI M. Thamrin sebagai Wakil Ketua I Tim Pelaksana KKIP, dan Connie Rahakundini sebagai Staf Ahli KKIP bidang Korporasi.

Dia berharap dengan komposisi tersebut industri pertahanan menjadi semakin transparan dan akuntabilitel.

"Masuknya Dr Connie sebagai pengamat militer juga artinya mengakomodir masukan akademisi, dan formasi lain baik sipil atau industri seperti Achmad Muchtarsyah dan unsur kepolisian Irjen Eko hadi, memperkaya keragaman perspekif dalam membangun peta jalan industri pertahanan nasional," ujar dia.

Dalam komposisi tersebut juga terdapat perwakilan indhan swasta seperti Mayjen TNI (Pur) Jan Pieter Ate yang merupakan Sekretaris Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional dan Achmad Muchtasyar yang merupakan Direktur PT Daya Radar Utama.

Bobby meminta keterlibatan swasta dalam KKIP harus bisa dimanfaatkan untuk pengembangan indhan dalam negeri khususnya dengan sumber daya yang dimiliki sektor swasta.

"Semoga formasi ini bisa segera diterima Presiden, agar langsung bekerja efektif, menyelesaikan program MEF sampai fase ke 3 tahun 2019-2024," pungkasnya. (Alf)

tag: #dpr  #komisi-vi-dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...