JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membahas dana hibah dengan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (22/10/2018). Hasilnya, Pemprov DKI akan mengkaji dana hibah yang diajukan Pemkot Bekasi.
"Nanti antar tim akan berdiskusi lebih detailnya dalam hari-hari ini. Rencananya Kamis akan bertemu untuk mendetailnya, tapi intinya semangat kerja bersama semangat kerja sama tidak berubah, sama sekali tidak berubah," kata Anies dalam jumpa pers bersama Rahmat Effendi.
Menurut Anies, pembangunan wilayah terintegrasi Jabodetabekjur harus dilakukan, yang akan meningkatkan roda perekonomian di masing-masing wilayah.
Soal dana hibah yang diajukan Pemkot Bekasi sebesar Rp 2 triliun, Anies hanya menyebut akan mempelajarinya.
"Nanti kita diskusikan," ucap Anies
Dana hibah yang diajukan Pemkot Bekasi pada tanggal 15 Oktoober, sebagaimana tercatat dalam dokumen Biro Tata Pemerintahan DKI, sebesar Rp 2,09 triliun.
Belakangan, Walkot Bekasi Rahmat Effendi Pepen menganulir surat Plt Wali Kota Bekasi yang mengajukan hibah Rp 2,09 triliun. Pemkot Bekasi menurunkan angkanya menjadi Rp 1 triliun.
Dana itu ditujukan untuk sekolah terpadu, proyek lingkungan hidup, folder air, sarana olahraga, hingga sarana kesehatan.
Sementara Anies menyebut dana hibah diajukan Pemkot Bekasi terkait proyek flyover Rawa Panjang Rp 188 miliar, proyek flyover Cipendawa Rp 372 miliar, pembangunan crossing Buaran Rp 16 miliar, peningkatan fasilitas penerangan jalan umum Kota Bekasi Rp 5 miliar.
"Teman-teman kalau ada anggaran mungkin tidak Pemprov memproses tanpa ada perincian? Hanya dengan gelondongan begini? Tidak mungkin. (Jadi) Dimintai perinciannya, dan perincian itu tak kunjung datang," tutur Anies sebelum pertemuan di Balai Kota.(yn)