JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi V DPR Fraksi Demokrat, Jhonny Allen Marbun menyayangkan insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan antara Kepulauan Seribu dan Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018) kemarin.
Pasalnya, kata dia, tak ada pengecekan menyeluruh terhadap pesawat pabrikan baru itu.
Jhonny mengaku, menerima informasi bahwa pesawat nahas itu sempat mengalami problem pada penerbangan sebelumnya.
"Sudah ada informasi bahwa terjadi sesuatu pada pesawat itu," kata Jhonny ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Dia pun mempertanyakan, Plt Dirjen Perhubungan Udara M Pramintohadi Sukarno.Sebab, menurutnya, diapunya wewenang penuh untuk melakukan pengecekan terhadap seluruh pesawat.
Apalagi, Jhonny mengungkapkan, dana sebesar Rp 130 Miliar sudah dianggarkan untuk anggaran pengecekan pesawat secara menyeluruh.
"Dianggarkan Rp 130 Miliar satu tahun untuk pengawasan bahwa pesawat layak terbang atau tidak," terang dia.
Namun, Jhonny enggan mengomentari secara dini sanksi yang pantas dijatuhkan terhadap maskapai Lion Air. Dia ingin proses penyidikan dilakukan terlebih dahulu sebelum sanksi dijatuhkan.
"Soal sanksi ada aturan-aturan setelah adanya penyelidikan dan penyidikan," tuturnya. (Alf)