Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Minggu, 04 Nov 2018 - 08:02:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Duka Baru di Balik Kecelakaan Lion JT 610

24lionsair.jpg.jpg
Pesawat Lion Air (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Perasaan duka cita mendalam dari keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 hingga hari ke-6 belum sirna, bangsa Indonesia agaknya dibuat bertambah sedih karena saat proses evakuasi itu ternyata harus ada nyawa yang melayang lagi.

Nyawa itu milik seorang penyelam yang menjadi salah satu dari ratusan evakuator pesawat Lion Air JT-610 di bawah koordinasi Badan SAR Nasional, yakni Syachrul Anto dan meninggal saat bertugas di Perairan Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/11).

Komandan Satuan Tugas SAR Kolonel Laut Isswarto, Sabtu (3/11/2018) di Jakarta mengatakan penyebabnya kematian Syachrul karena dekompresi.

"Almarhum menyelam lebih lama dari seharusnya. Sesuai jadwal para penyelam naik jam 16.00 WIB, tetapi dia naik 30 menit lebih lama," kata dia.

Jenazah suami dari Liyan Kurniawati ini sudah diserahkan kepada keluarga di Surabaya dan dimakamkan juga di kota Pahlawan itu, Sabtu (3/11).

Penyakit dekompresi adalah penyakit yang dapat mempengaruhi penyelam atau orang lain (seperti penambang) yang berada dalam situasi yang melibatkan tekanan cepat penurunan suhu tubuh.

Decompression Sickness disebabkan oleh meningkatnya gelembung nitrogen dalam tubuh. Ketika bernapas, sekitar 79 dari udara adalah nitrogen. Ketika turun di air, tekanan di sekitar tubuh meningkat, menyebabkan nitrogen terserap ke dalam jaringan tubuh.

Humas Basarnas, Yusuf Latief membenarkan kabar kematian Syachrul dan berdasarkan informasi yang diterima oleh sejumlah media, Syachrul dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta Utara pada pukul 22.10 WI, Jumat (2/11) B dengan kondisi tidak sadar, tidak ada respons, tidak ada denyut nadi, dan nafas.

Pada pukul 22.30 WIB, Syachrul yang bertempat tinggal di Kompleks DPR Jalan Garuda 1 Cakung ini baru dinyatakan meninggal oleh dokter jaga Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Dokter pun menyarankan untuk melakukan proses otopsi ke RSCM, tetapi keluarga dan Basarnas menolak karena hendak langsung dibawa ke rumah duka di Surabaya, Jawa Timur.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyampaikan belasungkawa kepada keluarga relawan penyelam Basarnas itu.

"Yang pertama, saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya penyelam kita Pak Syachrul Anto. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT," kata Presiden Jokowi.

"Semoga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan," kata Jokowi.

Syachrul yang berusia 48 tahun merupakan bagian dari Komunitas Indonesia Diving Rescue Team (IDRT) dan telah mengantongi sertifikat penyelam profesional dari CSMAS-Possi.

"Beliau memegang peran dan kontribusi yang sangat besar dalam menemukan, baik kotak hitam pesawat, maupun menemukan komponen pesawat. Seperti kemarin saya sampaikan, ada 859 aparat relawan yang semuanya bersama-sama dalam rangka evakuasi atau mencari black box dan lain-lain yang sudah lima hari ini kita lakukan pagi siang malam," tambah Presiden.

Tak hanya Kepala Negara, Kepala Basarnas M Syaugi pun juga ikut mengucapkan rasa duka citanya atas kepergian penyelam Syachrul Anto yang meninggal dunia dalam tugas sebagai evakuator Lion Air JT 610 yang jatuh di Perairan Karawang, Senin (29/10).

"Saya sebagai Kabasarnas turut berduka sedalam-dalamnya atas gugurnya pahlawan kemanusiaan, tim relawan kita, demi tugas negara dan bangsa," kata Syaugi di Posko JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok.

Menurut Syaugi, Syachrul gugur dengan memberikan dedikasi tinggi dalam tugasnya sebagai penyelam.

Penyelam dari Indonesia Rescue Diver Team itu juga dikenal sebagai penyelam dengan kualitas tinggi, militan, senior dan jam selam yang cukup tinggi.

"Kalau Tuhan menghendaki lain, tidak ada yang mampu mencegah-Nya," ucap dia.

Menurut dia, saat Jumat (2/11), Syachrul turun menyelam dengan salah seorang temannya. Saat temannya sedang melakukan pencarian, Syachrul tiba-tiba tak diketahui keberadaannya.

"Satu pihak sedang mencari sesuatu kemudian menengok satunya sudah tidak ada, ketika dicari ternyata sudah di atas agak jauh," kata dia.

Tim dokter di kapal Victory langsung menangani Syachrul yang sempat sadar dan dimasukkan ke chamber (tabung pemulihan) karena mengalami dekompresi.

"Kita punya peralatan itu semua. Setelah itu, Tuhan berkehendak lain. Kita segera bawa secepatnya ke Jakarta kemudian ke RSUD Koja," ucap dia. (plt/ant)

tag: #lion-air  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Fadel Muhammad: Fungsi Pengawasan DPD Fokus pada Masalah-Masalah di Daerah

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 29 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad mengatakan fungsi pengawasan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) harus lebih diperkuat dalam pengawasan terhadap pemerintah daerah. ...
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...