JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan mendorong agar Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menjadi badan pengan nasional, sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012.
"Kita akan mendorong Bulog menjadi Badan Pangan Nasional, sehingga Bulog benar-benar memiliki kekuatan yang full," kata Daniel di Jakarta, Senin (5/11/2018).
Jika menjadi badan pangan nasional, kata Daniel, maka posisi Bulog bisa lebih kuat, karena dapat memiliki akurasi data dan menjadi lembaga yang mempunyai akses penuh terhadap hal-hal yang berkaitan dengan stok, distribusi, dan stabilitas harga.
"Kita ingin mengoreksi kesalahan fatal kita pada saat tahun 1998 kita memenuhi Letter of Intent (LOI), sehingga Bulog diperlemah," ujarnya.
Daniel meminta, pemerintah juga harus memiliki data akurat yang dapat menjadi acuan dalam pengambilan sikap dan keputusan terkait masalah pangan nasional.
"Mulai sekarang kita tidak lagi akan memakai data siapapun, kecuali data Badan Pusat Statistik (BPS). Seluruh kementerian dan lembaga harus mendukung data BPS agar dapat menjadi rujukan data semua pihak secara resmi, baik pemerintah maupun masyarakat," ucap Daniel.
Ke depan, ujar Ketua DPP PKB ini, Bulog harus berperan dalam mendistribusikan beras ke pasaran, sehingga stok beras di pasaran tidak kurang. Harapannya, masyarakat tetap dapat membeli beras dengan harga yang tidak terlalu tinggi.
Apalagi BPS secara resmi sudah menjelaskan bahwa stok beras aman di 2.6 juta ton, sehingga itu cukup untuk stok pangan ke depan dan tidak perlu dilakukan impor.
"Jangan sampai stok cukup, kita masih impor, dan nasib petani kita gantung. Kita harus benar-benar memikirkan nasib petani," tuturnya.
"Karena ke depan, kalau petani selalu rugi dan sengsara, nanti tidak ada generasi penerus petani. Kalau tidak ada generasi penerus petani, kita tidak makan," kata Daniel.(yn)