JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni menyebut, penggunaan kata 'budek dan buta' oleh Cawapres nomor 01, Ma'ruf Amin tidak bermaksud menyindir kaum disabilitas.
Menurut dia, istilah tersebut sama sekali bukan dalam konteks fisik seperti yang dialami oleh para penyandang disabilitas.
"Yang dimaksudkan adalah budek dan buta sosial dan politik. Mereka adalah orang yang tidak punya kemampuan melihat dan mendengar secara sosial-politik karena nafsu politik yang terlalu tinggi," kata Raja, Jakarta, Minggu (11/11/2018).
Sebelumnya, dalam peresmian rumah relawan Barisan Nusantara (Barnus), di Jalan Cempaka Putih Timur, Nomor 8, Jakarta Pusat, Sabtu (10/10/2018), Ma'ruf Amin menyebut Jokowi telah berhasil membuat daerah makin maju.
Menurut Ma'ruf, hanya orang 'budek dan buta' yang tak mau menyadari prestasi itu.
"Orang yang sehat bisa lihat kelas prestasi yang ditorehkan, kecuali orang budek dan buta yang tak bisa melihat dan mendengar realitas kenyataan," kata Ma'ruf.
Pernyataan Ma'ruf itu lalu langsung dikritik oleh Tim Sukses Prabowo-Sandi, yang menyebut Ma'ruf telah marah-marah dan menunjukkan dirinya bukanlah ulama besar. Bahkan disebut pernyataan itu menjurus pada perbuatan menyerang kaum difabel. (Alf)