JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung soal proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Manyan presiden RI ke-6 Republik ini mengaku menyadari adanya isu ataupun tuduhan terhadap dirinya terkait skandal proyek tersebut.
"Sama halnya dengan kecurigaan dan tuduhan sejumlah kalangan seolah ada keterlibatan SBY dan Partai Demokrat dalam penyimpangan proyek Hambalang. Yang saat ini sengaja digoreng oleh pihak-pihak tertentu," kata SBY di acara Pembekalan Caleg DPR RI Partai Demokrat, di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (11/11/2018).
SBY menjelaskan, terhentinya proyek Hambalang pada waktu itu murni karena masalah hukum.
Namun, berdasarkan informasi dari penegak hukum yang ia terima, masalah tersebut sudah terselesaikan.
Oleh sebab itu, SBY mengatakan, kelanjutan proyek Hambalang kinj sudah menjadi wewenang Presiden Jokowi.
Untuk itu, SBY pun meminta agar proyek Hambalang tidak dikaitkan dengan dirinya maupun partainya.
"Jadi tidak dilanjutkan pembangunan Hambalang itu tentu menjadi hak kewenangannya pemerintahan Presiden Bapak Jokowi. Tapi jangan dikaitkan dengan Partai Demokrat dan SBY," tegas SBY.
Proyek yang dibangun pada era SBY itu mangkrak sekaligus membelit sejumlah kader Demokrat terkait permasalahan hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Lima orang yang diduga terlibat korupsi proyek itu bahkan sudah divonis di pengadilan tipikor.
Tanah pada proyek senilai Rp 1,175 triliun itu juga sempat ambles. Akibatnya, proyek ini terhenti begitu saja seperti rumah hantu. Kondisi bangunan sudah tak lagi terurus.
Sementara itu, pada 18 Maret 2016, Jokowi sempat meninjau langsung proyek pembangunan Hambalang. Dalam sidaknya, Jokowi berjanji akan menuntaskan persoalan proyek tersebut. (Alf)