JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Politikus Golkar Yorrys Raweyai mengaku sangat prihatin dengan kondisi partai berlambang beringin saat ini.
Pasalnya, dari hasil beberapa lembaga survie menunjukkan elektabilitas Golkar semakin hari justru semakin terpuruk.
Yorrys menyebut, hal ini disebabkan karena stigma partai korup masih melekat ke Golkar. Terbaru adalah banyaknya kader Golkar yang terjerat kasus korupsi dalam kasus PLTU Riau-1.
Politisi asal Papua ini menyayangkan kasus PLTU Riau-1 melibatkan mantan Ketum Golkar Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham serta beberapa nama lainnya. Yorrys pun menduga ada pengurus Golkar di era Ketum Novanto yang terlibat dalam kasus tersebut.
Karena itu, Yorrys meminta Airlangga tegas. Menurut dia, Menteri Perindustrian RI itu harus segera mengakhiri pengaruh buruk bagi partai dengan memecat semua pengurus yang diduga terlibat kasus korupsi.
"Ingin saya katakan bahwa kita harus memberikan dukungan kepada KPK dan juga secara internal oleh Golkar dalam rangka bersih-bersih ini," kata Yorrys saat ditemui di Kawasan Senayan, Jakarta, Senin (12/11/2018).
"Jadi, saya pikir kalau mau Golkar bersih segera kita harus melakukan revitalisasi, restrukturisasi, harus siap harus menghadapi konsekuensi. Waktu tinggal 5 bulan (Pemilu 2019), kalau tidak sekarang kapan lagi," sambungnya.
Yorrys juga mempertanyakan keseriusan KPK dalam menuntaskan kasus dugaan korupsi PLTU Riau-1. Dimana, harusnya KPK juga memeriksa Bendahara Umum Partai Golkar semasa Novanto memimpin.
"Kan Ketua Umum (Setya Novanto) sudah, Sekjen (Idrus Marham) sudah, Bendahara Umum-nya dimana?. Kenapa KPK gak menyoroti itu. Bahwa aliran dana yang tahu persis pembukuan dimana-mana itu di bendahara umum. Bukan di fraksi dan lain sebagainya," ketus Yorrys.
Perlu diketahui, semasa Novanto menjadi Ketua Umum, Bendahara Umum Partai Golkar dipercayakan kepada Robert Joppy Kardinal.
Selanjutnya, saat Airlangga menjabat sebagai Ketum menggantikan Setnov, posisi Bendum Golkar pun masih dipercayakan ke Robert Joppy Kardinal. Robert bahkan dipercaya Airlangga untuk merangkap jabatan sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI. (Alf)