JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dinamika perebutan kursi wakil gubernur DKI Jakarta yang ditinggalkan Sandiaga Uno nampaknya masih akan berlanjut.
Pemicunya adalah sikap sejumlah Fraksi di DPRD Jakarta yang secara terang-terangan menolak dua nama yang disodorkan PKS. Yaitu,mantan Wakil Walikota Bekasi,Ahmad Syaikhu, dan Sekertaris DPW PKS Jakarta, Agung Yulianto.
Praktis, penolakan tersebut membuat internal PKS galau. Bahkan,menyeruak kabar bahwa partai dakwah kini mulai menyiapkan dua nama kader alternatif untuk diusulkan menjadi Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno.
Seorang informan yang meminta namanya dirahasiakan, menyebut bahwa dua nama tersebut berinisial S dan N. Keduanya saat ini sedang digodok di meja elite DPP PKS.
"Kabar yang saya dapat, di internal PKS sendiri juga masih 'ribut'. Dua nama alternatif yang disiapkan inisial S dan N. Mereka ini dianggap bisa diterima nanti di kalangan DPRD DKI," katanya saat berbincang dengan TeropongSenayan, Senin (12/11/2018) jelang tengah malam.
"Saat ini, para dewa PKS masih terus berunding," sambungnya.
PKS, lanjutnya, sadar betul bahwa dinamika dan gelagat penolakan dari wakil rakyat di Kebon Sirih akan membuat dua nama yang sudah dimunculkan ke publik mentok.
Karenanya, mereka masih terus membaca peta sambil menunggu perkembangan untuk mencari sosok yang tepat untuk mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di sisa empat tahun kepemimpinannya di Ibu Kota.
Selain itu, PKS juga sadar bahwa posisinya tetap harus juga berunding dengan Gerindra DKI sebagai partai pengusung. Termasuk, harus melalui uji kelayakan dan kepatutan ataufit and proper test.
Dalam pertemuan beberapa waktu lalu, Gerindra dan PKS DKI sepakat, dua nama kandidat wagub pengganti Sandiaga Uno harus dipilih melaluifit and proper testterlebih dahulu.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohammad Taufik mengatakan, pihaknya tidak ingin begitu saja menerima dua nama dari PKS.
"Kami enggak mau dapat cek kosong. Enggak bisa itu tiba-tiba PKS sudah menentukan dua nama. Enggak mau saya, harusfit and proper test, ini buat bahan saya menjelaskan ke konstituen Gerindra di Jakarta," ujar Taufik, Senin.
Bahkan, kata Taufik, Gerindra mempersilakan PKS mengirimkan lebih dari dua kadernya untuk mengikuti tes tersebut.
Menurut Taufik, meskipun kandidat wagub berasal dari PKS, Gerindra harus tetap ikut bertanggung jawab terhadap pemilihan kandidat tersebut.
Sebab, Gerindra dan PKS merupakan partai pengusung Anies dan Sandiaga pada Pilkada DKI 2017.
"Kalau dimzinta kami untuk bertanggung jawab terhadap usungannya, empat tahun menjaga pasangan ini (Anies dan wagub baru), itu PR berat lho," ucap Taufik.
Selain itu,fit and proper testjuga diperlukan agar dua kandidat wagub yang akan dipilih melalui DPRD DKI Jakarta bisa diterima semua pihak atauacceptable. (Alf)