Jakarta
Oleh Bara Ilyasa pada hari Senin, 19 Nov 2018 - 22:58:14 WIB
Bagikan Berita ini :

Keuangan Bermasalah, Alasan Ketua DPRD DKI Tolak PT Jakpro Bangun Stadion Persija

3020180725_203153.jpg.jpg
Gubernur Anies Baswedan dan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi di ruang paripurna DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi kembali menegaskan, pihaknya tetap menolak pengerjaan proyekmembangun Stadion Persija di Taman Bersih Manusiawi Berwibawa (BMW) diserahkan kePT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Alasannya, PT Jakpro masih bermasalah dengan peggunaan dana dari penyertaan modal daerah (PMD)yang mereka terima pada 2013 sebesar Rp650 miliar.

"Karena bukan apa-apa, sekali lagi saya ada satu melihat yang kurang baik di Jakpro," kata Prasetyo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (19/11/2018).

Prasetio melanjutkan, salah satu alasan terbentuknya panitia khusus (Pansus) DPRD DKI untuk menyelidiki realokasi anggaran PMD tersebut.

Prasetio mengungkapkan anggaran Rp650 miliar itu semestinya digunakan untuk mengakusisi 49% saham PT Astratel Nusantara di PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) pada 2013. Namun, rencana itu tidak jadi dilaksanakan.

"Jakpro malah menggunakan Rp650 miliar untuk membiayai proyek lain, seperti power plant di Marunda berkapasitas 650 megawatt, membeli saham di PT Food Station Tjipinang Jaya, saham PT Cinere Serpong Jaya di ruas Serpong-Cinere, dan tambahan investasi penyertaan modal perusahaan (PMP) di PT Jakarta Tollroad Development. Dana Rp650 miliar itu pun akan dikembalikan oleh Jakpro pada akhir tahun ini. Namun pengembaliannya diambil dari kas perusahaan Jakpro," beber Prasetio.

Untuk itu, politisi PDI Perjuangan itu tetap ingin Stadion BMW digarap Dinas Pemuda dan Olahraga DKI. Menurut dia, tak ada bedanya proyek penugasan itu dikerjakan Jakpro atau dinas terkait.

Karenanya, Prasetio lebih memilih dinas yang langsung melelang dan menetapkan kontraktor proyek.

"Misalnya Jakpro membangun, maintenance setahun dipegang dia. Setelah satu tahun diserahkan kemana? Pemerintah Daerah lagi kan pengelolanya? Apa bedanya? Enggak langsung saja? Kan sama saja. Kalau enggak benar (mengelolanya), getok saja kepalanya," jelas Prasetio. (Alf)

tag: #prasetyoedi  #dprd-dki  #dki-jakarta  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...