JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengaku tidak heran dengan langkah pemerintah yang baru saja menambah utang baru atas nama bencana.
Fadli bahkan sudah memprediksi terkait kebijakan Asian Development Bank (ADB) yang telah menyetujui pinjaman bantuan darurat senilai USD 500 juta atau setara Rp 7,3 triliun (Rp 14.595/USD) untuk membantu pemerintah Indonesia, pasca gempabumi maupun tsunami di Lombok Nusa Tenggara Barat dan Palu Sulawesi Tengah.
"Meskipun judulnya adalah bantuan, tapi sebenarnya itu adalah utang," kata Fadli di Jakarta, Selasa (20/11/2018).
Seharusnya, lanjut Fadli, pemerintah mencari solusi lain seperti realokasi APBN yang dapat dihemat.
Sebab, saat ini posisi utang pemerintah telah mencapai Rp4.363 triliun, dengan rasio utang terhadap PDB sebesar 30,31 persen.
"Menangani pemulihan bencana melalui penciptaan utang baru hanya akan kian membebani perekonomian nasional," ujarnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini meminta pemerintah berkacapada musibah tsunami Aceh pada 2004. Dimana, beberapa negara sempat menawarkan penghapusan utang kepada Indonesia.
"Kenapa bukan hal semacam itu yang diperjuangkan," sesal Fadli. (Alf)