Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Kamis, 22 Nov 2018 - 11:28:32 WIB
Bagikan Berita ini :

Strategi Prabowo-Sandi Hadapi Tantangan Kebutuhan Pangan dan Energi

1420180724_234554.jpg.jpg
Prabowo Subianto (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto mengkritik pemerintah perihal kebijakan impor pangan dan energi.

Menurutnya, dengan kondisi alam Indonesia yang kaya raya, kebijakan tersebut dinilai berbenturan dengan apa yang sudah menjadi cita-cita pendiri bangsa.

"Pemerintah kita sendiri mengumumkan minggu lalu bahwa di tahun 2027 kita akan mengimpor 100 persen kebutuhan energi kita. Hari ini kita mengimpor 1.3 miliar barel per hari. Ini tidak bisa dipertahankan untuk ketahanan hidup negara Indonesia," kata Prabowo Subianto saat berpidato di Indonesia Economic Forum, Jakarta, Rabu (21/11/2018).

Untuk itu, menurut Prabowo, bangsa Indonesia saat ini harus memiliki terobosan yang cepat agar dapat membenahi segala sektor yang masih tergantung dari negara lain.

"Strategi saya, kita akan menggunakan keunggulan kompetitif kita. Kita menduduki sepertiga zona tropis dunia. Ini berarti kita bisa panen tiga kali setahun dengan teknologi dan pemerintahan yang baik. Keunggulan kompetitif kita di agrikultur dan agribisnis," ujarnya.

"Maka dari itu, strategi saya adalah melalui bioenergi dan biofuel. Kita akan membangun ulang hutan-hutan agar menjadi produktif, itu strategi saya. Strategi dorongan Besar tim Prabowo-Sandi adalah untuk berdikari dengan cepat," tegas Prabowo.

Pada kesempatan itu, Prabowo juga mengungkapkan sejumlah kelebihan dari Indonesia yang sebenarnya dapat ditingkatkan lagi dalam rangka menghadapi tantangan kebutuhan energi masa depan.

"Makanya kita yakin bahwa kita dapat memproduksi bioenergi yang luas. Kita bisa memproduksi bioetanol dari pohon aren. Kita bisa memproduksi gas sintetik. Maka dari itu ini akan menjadi inti dari strategi pendorong kita. Kita harus mencapai swasembada pangan," ungkapnya.

Prabowo melanjutkan, Indonesia memiliki lahan yang sangat luas dalam memproduksi sejumlah energi terbarukan tersebut.

"Setelah dikalkulasi, ada sekita 8 juta hektar yang memproduksi energi, dan 4 atau 5 juta hektar yang memproduksi pangan. Kita harus mencari inovasi baru yang revolusioner, teknologi untuk mengelola air kita. Kita bisa melihat sekarang efek dari pergantian iklim," paparnya. (Alf)

tag: #prabowo-subianto  #ekonomi-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Optimis MK Kabulkan Gugatan Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 16 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim hukum capres-cawapres nomor urut 03 Ganjar-Mahfud optimis gugatan perselisihan hasil Pemilu 2024 dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK). Hal itu diwakilkan salah satu ...
Berita

Ketua Fraksi PKS Soal Serangan Iran: Israel Biang Kerok Konflik dan Instabilitas Dunia

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menyesalkan eskalasi konflik Timur Tengah yang memanas akibat serangan drone-drone dan rudal balistik Iran ke wilayah (pendudukan) Israel. ...