Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Senin, 26 Nov 2018 - 13:52:21 WIB
Bagikan Berita ini :

Komunikasi dengan PKS Buntu, Gerindra DKI Lirik Cawagub Alternatif

83220px-Tanribali.jpg.jpg
Achmad Tanribali Lamo (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dinamika pemilihan kandidat Wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno masih tarik ulur.

Pemicunya adalah karena kompromi antara partai pengusung Gerindra dan PKS yang sebelumnya bersepakat melakukanfit and proper test dalam menjaring calon wakil Gubernur (Cawagub) terancam urung digelar.

Ketua Tim Seleksi Cawagub DKI Jakarta, Syarif mengatakan, apabila terjadi deadlock, bukan tidak mungkin akan muncul calon alternatif di luar nama-nama kader PKS yang selama ini muncul, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.

"Sangat mungkin itu (nama cawagub DKI) alternatif," kata Syarif, Jakarta,(26/11/2018).

"Update terakhir kan mereka (PKS) tiba-tiba menolak fit and proper test dengan alasan ada nama Siti Zuhro (pengamat dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia/LIPI) sebagai penguji. Mereka takut dua calonnya tidak lulus mungkin," sambungnya.

Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta ini mengatakan, PKS seharusnya tidak perlu takut atau khawatir dengan penguji dari kalangan profesional seperti Siti Zuhro.

Pasalnya, keputusan partai Gerindra menggandeng Siti Zuhro yang notabene berlatar belakang akademisi merupakan langkah hati-hati.

"Begini, Gerindra ini ingin mengawal instruksi Ketua Umum Pak Prabowo. Yakni mencari wagub DKI yang benar-benar paham dan mengetahui betul persoalan Jakarta. Maka dari itu, kita sepakat untuk melakukan fit and propertest itu," terang Syarif.

Hal itu, lanjut Syarif, supaya didapatkan wagub DKI yang benar-benar kredibel, teruji, paham seluk-beluk persoalan Jakarta dan bisa membantu gubernur dalam berkoordinasi dengan segala lini.

"Nanti kalau sembarangan, pertanggung jawaban Gerindra kepada konstituen dan masyarakat Jakarta bagaimana?," ujar Syarif.

Saat ditanya soal calon wagub alternatif, Syarif menyebut figur berlatar belakang TNI, yakniMayjen TNI (Purn) Achmad Tanribali Lamo.

Menurut Syarif, sosok Tanribali yangmerupakan mantan Dirjen Kesbangpol Kemendagri,nantinya bisa menjadi 'kuda hitam' bila komunikasi dengan PKS berujung buntu.

"Beliau salah satu calon alternatif yang bisa jadi kuda hitam," sebut Syarif.

Terpisah, Tanribali yang juga pensiunan jenderal bintang dua dan kini menjadi Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini enggan berkomentar panjang lebar.

Tanribali mengatakan, soal kandidat wakil gubernur merupakan domain partai pengusung dan DPRD DKI.

"Itu proses politik dan sekarang sedang berjalan. Dan itu (nanti) domain DPRD DKI," jawabnya.

Namun, saat ditanya seperti apa Jakarta yang ideal, pria yang pernah menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Papua Barat ini mengatakan, bahwa Jakarta ke depan adalah Jakarta yang tidak boleh menghilangkan akar sebagai kota budaya.

"Sebagai kota pendidikan, kota milenial, kota internasional, kalau semua itu terwujud dengan ditopang pariwisata yang bagus, tata lingkungan dan masyarakat yang bagus, maka Jakarta akan jadi tujuan wisata baik di dunia," papar Tanribali.

Menurut dia, Jakarta perlu orang-orang yang pemikirannya jauh ke depan.

"Orang-orang yang punya inovasi jauh ke depan bisa memberikan jalan atau cara altenatif sebaik mungkin dalam mengatasi setiap persoalan Jakarta. Karena, Jakarta berdasarkan UU Nomor 29 Tahun 2007, banyak hal yang harus dipikirkan terkait urbanisasi, keamanan, dengan wilayah kekhususannya. Hal-hal dan kedudukan Jakarta sebagai ibukota negara, maka mempunyai kekhususan dan perlu penanganan lebih serius. Menurut saya, Pak Anies sedang melakukan itu semua," terang Tanribali.

Terpenting, lanjut dia, kuncinya adalah komunikasi yang baik."Jangan punggungi (belakangi) rakyat. Buka komunikasi dengan rakyat. Komunikasi dengan DPRD sebagai partner yang setara gubernur dan wakil gubernur dengan dewan sesuai UU Nomor 32 dan 23," katanya.

Gubernur dan wakil gubernur dan DPRD juga harus saling mengisi dan mengingatkan sebagai lembaga negara yang setara.

"Lalu, sekecil apa pun persoalannya harus komunikasi, jangan biarkan larut begitu saja. Mengatasi persoalan Jakarta juga harus melibatkan daerah sekitar sebagai penyangga (Jabodetabek)," papar Tanribali.

Selain itu, dia juga menyinggung soal perencanaan yang matang dalam pembangunan.

"Perencanaan matang itu penting. Karena, kalau rencana matang yang baik dan benar dilakukan, maka 50 persen pekerjaaan kita sudah selesai," tandasnya. (Alf)

tag: #partai-gerindra  #dki-jakarta  #pks  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...