Berita
Oleh ferdiansyah pada hari Selasa, 27 Nov 2018 - 20:18:21 WIB
Bagikan Berita ini :

PMP Masuk Kurikulum, JK dan Kemendikbud Tak Satu Kata

97images (8).jpeg.jpeg
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kemendikbud mengusulkan perlunya pajajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) kembali masuk kurikulum. Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tidak satu kata terhadap usulan tersebut.

Seperti disampaikan oleh Direktur Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Supriano,
usulan itu untuk menguatkan nilai-nilai Pancasila sejak dini di lingkungan sekolah.

"Ya, nanti kita ada rencana mengubah kembali ke PMP, ini sedang dibuat Pendidikan Moral Pancasila. PMP kita akan kembalikan lagi, karena ini banyak yang harus dihidupkan kembali bahwa Pancasila ini luar biasa buat bangsa kita. Itu mungkin yang akan kita lakukan," ujar Supriano.

Tujuan rencana penerapan mata pelajaran itu, kata dia, karena adanya persoalan paham radikalisme yang berkembang di Tanah Air.

"Jadi gini, ini kan sebabnya masalahnya ada radikalisme dan segala macam kan gitu," kata dia.

Hanya saja, usulan tersebut tidak didukung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut Kalla, PMP tidak perlu dimasukkan kembali ke dalam kurikulum mata pelajaran di sekolah. Sebab, pemberian contoh hidup berbangsa secara langsung dinilai lebih efektif.

"Justru kita memberikan contoh bahwa pelaksanaan pancasila ini begini, keadilannya begini. TIdak hanya dengan memasukan kurikulum, seakan-akan semua beres. Tidak," kata Wapres seperti dikutip dari antaranews, Selasa (27/11/2018).

Wapres JK mengatakan pendidikan Pancasila memang penting diterapkan di sekolah. Namun perlu evaluasi agar mata pelajaran tentang pancasila tersebut menjadi efektif diterapkan di kehidupan bermasyarakat.

"Memang penting pancasila itu, tapi perlu juga dievaluasi, cara bagaimana. Ya, kan belum tentu dia diberikan lagi pelajaran (secara) massal, langsung orang semua (menjadi) baik, belum tentu," tambahnya.

Untuk meningkatkan kehidupan bermasyarakat berdasarkan pancasila, Wapres mengatakan hal tersebut cukup ditambahkan saja ke dalam mata pelajaran yang sudah ada saat ini, yaitu Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).

"Kan kita sudah lakukan itu, tetap ada kan, karena itu muncul lagi saran tentang revolusi mental atau muncul pancasila. Kalau terlalu banyak (pelajaran) juga kan masyarakat atau murid-murid bingung nanti," katanya. (plt)

tag: #jusuf-kalla  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur, Lebih Responsif, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) luncurkan Katalog Elektronik Versi 6 pada Kamis (28/3) di Jakarta. Inovasi terbaru yang dibangun untuk ...
Berita

Di Akhir Periode Kepengurusan PIA DPR Tetap Jalankan Komitmen Berbagi Pada Sesama

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sebagai bentuk komitmen untuk selalu berbagi berkah, di bulan suci Ramadhan kali ini Persaudaraan Isteri Anggota (PIA) DPR RI tetap menggelar pemberian Paket sembako bagi ...