JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Dua kubu pasangan calon (paslon) Pilpres 2019, Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyodorkan beberapa kandidat nama moderator Debat Pilpres 2019. Dari nama-nama itu, masing-masing kubu akan menentukan nama mana yang dinilai paling netral dam memimpin acara debat.
Jubir Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Jokowi-Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily, mengatakan, banyak hal yang perlu dibicarakan KPU dengan tim sukses. Misalnya, teknis pelaksanaan debat, pemilihan moderator, panelis, dan tema yang diusung tiap sesi.
"Jadi, KPU tidak menentukan sendiri mekanisme acara yang akan disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi nasional itu,"tutur dia di Jakarta, Senin (3/12/2018).
Pihaknya juga tidak mempersoalkan lokasi debat yang rencananya di Jakarta dan Surabaya. Yang lebih penting, kegiatan itu bisa disiarkan secara luas oleh lembaga penyiaran sehingga masyarakat bisa memahami visi, misi, dan program capres-cawapres.
"Kami menunggu pembahasan dengan KPU. Lebih cepat, lebih bagus," terangnya seperti dikutip dari jpnn.
Anggota BPN Prabowo-Sandi, Ahmad Riza Patria, juga sepakat pembahasan teknis debat pilpres melibatkan tim sukses paslon. Dia mencontohkan pemilihan moderator.
Riza meminta sosok yang dipilih benar-benar memiliki kapasitas dan kualitas yang mumpuni.
"Tentunya yang penting adalah netral,"katanya.
Riza meminta sosok calon moderator yang dipilih KPU juga diketahui tim sukses masing-masing paslon. Selanjutnya, nama-nama itu didiskusikan bersama.
"Pilih banyak nama. Nanti kami setuju mana, menolak mana, demikian dengan pasangan sebelah,"kata wakil ketua Komisi II DPR itu.
Terkait dengan usul KPU mengadakan debat tidak hanya di Jakarta, Riza menilai hal itu memerlukan kajian mendalam. Menurut Riza, lokasi debat di wilayah Jakarta adalah pilihan terbaik saat ini.
"Jangan sampai saat debat dibawa ke daerah, ada pengerahan massa. Lokasinya juga harus betul-betul netral,"ujarnya mengingatkan. (plt)