JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Bamus Betawi Jakarta menyambut baik munculnya nama Erwin Aksa sebagai salah satu kandidat wagub DKI pengganti Sandiaga Uno.
Ketua Koperasi Bamus Betawi, Aziz Ambadar menilai keponakan Wapres Jusuf Kalla (JK) itu bisa menjadi win-win solution bagi semua pihak, mengingat alotnya kompromi antara partai pengusung Gerindra dan PKS yang tak kunjung satu kata.
Hal ini disampaikan Aziz, merujuk pada proses fit and proper test dalam menjaring cawagub yang ternyata tidak mudah.
"Saya kira, Erwin Aksa bisa menjadi jalan tengah, karena Gerindra juga terkesan tidak ikhlas melepas begitu saja jatah kursi DKI-2 yang awalnya milik Gerindra kepada kader PKS," kata Aziz kepada wartawan, Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Aziz mengatakan, warga Jakarta mengharapkan agar Gubernur DKI, Anies Baswedan segera mendapatkan pendamping dalam menjalankan pemerintahan di Pemprov DKI.
"Kasian, Pak Anies sudah terlalu lama dibiarkan kerja sendirian, hampir 3 bulan," ucap Aziz.
Karena itu, Aziz yakin, sosok Erwin Aksa bisa menjadi titik temu antar Gerindra dan PKS dalam memutuskan figur. Hal ini juga akan mempercepat proses pemilihan wakil Gubernur di DPRD DKI.
Aziz yakin, kedua Parpol pengusung sama-sama bisa menerima sosok berlatar belakang pengusaha itu.
"Kalau Erwin Aksa yang yang jadi wagub, gerbong Anies dan gerbong Sandi bisa di persatukan kembali. Beda cerita kalau PKS tetap ngotot ingin dapat jatah Wagub. Sementara Gerindra tidak punya orang di Balaikota. Pasti ada luka, karena faktanya kemarin itu jatah Gerindra," ungkapnya.
"Jadi, menurut saya pribadi, ini (Erwin Aksa) memang paling realistis, ya sudah sekalian semuanya (Gerindra dan PKS) sama-sama tidak dapat, kira-kira begitu," ujar Aziz.
Selain itu, menurut Aziz, baik Gerindra maupun PKS juga sama-sama mudah untuk menerima Erwin. Sebab, anak pengusaha Aksa Mahmud itu bukan 'orang luar', mengingat sejak awal sudah ikut berkeringat membantu Anies-Sandi pada Pilkada DKI 2017 lalu.
Aziz juga yakin, Erwin Aksa sebagai sosok ideal dan memiliki rekam jejak dan latar belakang yang jelas untuk membantu Anies membangun Ibu Kota.
"Erwin Aksa sebagai tokoh muda bersih dari kasus korupsi dan punya pengalaman memimpin perusahaan besar dan organisasi himpunan pengusaha muda Indonesia (Hipmi) dan kamar dagang Indonesia," katanya.
Selain itu, lanjutnya, Erwin Aksa juga mempunyai hubungan baik dan dikenal cukup dekat dengan Anies-Sandi.
"Jadi, Erwin ini akan di terima oleh Anies dan Sandi, dia juga bisa membangun komunikasi dengan Parpol pendukung maupun non pendukung karena Erwin bisa di terima semua kalangan," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Mohamad Taufik mengaku tidak masalah dengan nama pengusaha Erwin Aksa untuk mengisi kursi DKI-2 menggantikan Sandiaga Uno, namun Taufik menyebut keputusan itu nantinya harus juga diusulkan dan didukung oleh PKS.
Prinsipnya, Taufik mempersilahkan apabila keponakan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menjadi pendamping Gubernur DKI Anies Baswedan.
Hanya saja, Erwin Aksa nantinya tetap harus mengikuti mekanisme yang sudah disepakati antara Gerinda dan PKS, yaitu tahap proses fit and proper test.
Jika lolos, lanjut Taufik, pria berlatar belakang pengusaha itu nantinya bisa menjadi salah satu calon wakil gubernur DKI yang akan disodorkan ke DPRD DKI.
"Silahkan (Erwin Aksa) maju. Secara politik kan kita sudah menyerahkan kepada PKS. Ya silahkan nanti kan kita tinggal fit and proper test," kata Taufik belum lama ini.
Erwin diketahui pada Pilkada DKI 2017 lalu memang berada di belakang Anies-Sandi dalam menumbangkan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot.
Erwin Aksa juga sempat meminjami Anies helikopter milik perusahaan ayahnya, Aksa Mahmud. Pada 20 April 2017 lalu, Anies naik helikopter ke Balai Kota DKI Jakarta untuk menemui mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Bahkan, Prabowo Subianto pun sempat berterima kasih atas jasanya yang turut memenangkan Anies-Sandi.
Erwin sendiri merupakan anak kandung Aksa Mahmud yang merupakan pendiri Bosowa Corporindo. Dia suami dari adik Wapres Jusuf Kalla (JK), yakni Ramlah Kalla. (ahm)