JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono menanggapi status hukum Direktur Utama Perum Jasa Tirta II (Dirut PJT II) Djoko Saputro yang sudah ditetapkan jadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dengan penetapan tersangka kepada Djoko ini, Ferry semakin yakin bahwa program pemberantasan korupsi di era Jokowi gagal.
Sebab, Djoko yang menjadi tersangka kasus korupsi pengadaan pekerjaan jasa konsultasi ini sebelumnya pernah meraih penghargaan Revolusi Mental Award sebagai salah satu The Best Leader.
Penghargaan itu diberikan kepada Djoko Saputro pada 25 April 2018 di Hotel JS Luwansa, Jakarta, karena dianggap memiliki Etos Kerja Terbaik Silver Winner.
Revolusi Mental Awards 2018 diadakan oleh Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) dan BUMN Track.
"Ini konyol namanya. Peraih penghargaan kini menjadi tersangka di KPK. Pertanyaannya, bagaimana kinerja oknum BUMN lain yang tidak mendapat perhargaan?" kata Ferry di Jakarta, Selasa (11/12/2018).
"Revolusi mental kan selama ini hanya slogan. Saat kampanye 2014 saya ingat betul, ini slogan yang sangat dimuliakan oleh Jokowi, Tapi ternyata revolusinya mental," tambahnya.
Ferry juga menyinggung mengenai banyaknya kepala daerah dari PDI Perjuangan yang kini banyak menjadi pesakitan di tetapkan tersangka oleh KPK.
"Revolusi mental itu harusnya dari dalam diri sendiri, dari dalam partai sendiri. Ini teriak antikorupsi tapi malah kadernya yang banyak tertangkap KPK, timsesnya ditangkap KPK," ucapnya. (ahm)