Jakarta
Oleh Bara Ilyasa pada hari Rabu, 12 Des 2018 - 20:44:07 WIB
Bagikan Berita ini :

Fraksi PDI-P Minta Anies Tengahi Polemik Perebutan Kursi Wagub DKI

7920180714_231554.jpg.jpg
Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Gembong Warsono (kanan) dan mantan Wagub DKI Sandiaga Uno. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kursi wagub DKI Jakarta masih belum jelas sejak ditinggalkan Sandiaga Uno maju sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.

Dua parpol pengusung, PKS dan Gerindra hingga kini belum sepakat mengajukan dua figur kandidat wagub pengganti kepada Guelbernur DKI Anies Baswesan untuk diteruskan ke DPRD DKI Jakarta.

Kedua parpol masih ribut soal mekanisme dan teknisfit and proper testuntuk menjaring dan menentukan dua kandidat wagub DKI, yang nantinya akan dipilih anggota dewan di Kebon Sirih.

PKS dan Gerindra yang sebelumnya berenacana akan bertemu pada 4 Desember untuk menyamakan persepsifit and proper test.Namun, pertemuan itu ditunda. Belum jelas kapan pertemuan lanjutan akan digelar.

Menanggapi polemik ini, Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsonomeminta Gubernur Jakarta, Anies Baswedan tidak diam.

Anies, kata Gembong, harus segera mengambil langkah-langkah strategis untuk menengahi antara dua parpol pengusungnya PKS dan Gerindra.

Gembong mengingatkan, bahwa warga Jakarta sudah sangat mengharapkan adanya sosok Wagub Jakarta pengganti Sandi.

“Ini soal Wagub DKI kalau dilama-lamakan, PKS dan Gerindra sudah mengorbankan perasaan warga Jakarta,” ungkap Gembong Warsono disela-sela diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018).

Apalagi, dikatakan Gembong, saat ini beban yang diemban oleh Anies sangatlah berat, diantaranya Anies harus mengelola anggaran APBD 2019 yang mencapai Rp 89 triliun.

Gembong menyebut, pembangunan di Jakarta akan terhambat jika Anies tanpa pendamping. Hal itu juga akan sangat merugikan masyarakat.

"Kalau (Gerindra dan PKS) terlalu lama berseteru, rakyat jadi korban. Makin lama Pak Anies dalam kesendirian, program pembangunan Jakarta terhambat. Ini yang perlu kita ingatkan," ujar Gembong.

Gembong menyampaikan, pada 2019, Anies harus mengerjakan berbagai program dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Rp 89 triliun.

Anies, lanjut dia, akan kewalahan jika bekerja tanpa wagub.

"Bayangkan, 2019 Pak Anies dibebani anggaran Rp 89 triliun, kalau sendiri,waduh, kasihan juga," ucap Gembong. (Alf)

tag: #pdip  #dprd-dki  #anies-baswedan  #pemprov-dki  #partai-gerindra  #pks  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...