JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengakui lamanya penentuan nama posisi wakil gubernur DKI Jakarta menambah beban kerja.
Menurut Saefullah, kekosongan posisi jabatan wagub DKI Jakarta selama lebih dari empat bulan, praktis membuat Gubernur Anies Baswedan hanya sendirian memimpin Pemprov DKI tanpa seorang wakil.
"Beban kerja pasti tambah, karena berkurang wagub-nya tidak ada. Beban kerja pasti ada, itu tidak mungkin dipungkiri," ujar Saefullah di Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2018).
Saefullah melanjutkan, kegiatan yang seharusnya dihadiri oleh wagub DKI Jakarta tapi karena kosong maka dirinya kerap mewakili. Ia mencontohkan, seperti halnya ketika kegiatan apel peringatan Hari Ibu di halaman Monas hari ini.
Menurut Safullah, seharusnya yang menggantikan sebagai inspektur upacara yaitu Wagub DKI Jakarta terlebih dulu. Namun, kali ini, ia sebagai Sekda DKI menjalankan tugas sebagai inspektur upacara.
"Kecuali gubernur dan wagub enggak ada baru Sekda gitu," katanya.
Namun demikian, Saefullah menegaskan dirinya tidak masalah jika harus menggantikan kegiatan-kegiatan wagub DKI Jakarta karena pelayanan kepada masyarakat harus tetap diprioritaskan dan merupakan bentuk pengabdian.
"Kita sudah pasang badan buat masyarakat tidak ada kata capek, kita menikmati untuk melayani masyarakat," tuturnya.
Sejak Sandiaga resmi maju sebagai cawapres, posisi cawagub DKI lowong. Lebih dari empat bulan, Anies memimpin DKI tanpa seorang cawagub.
Sebelumnya, partai pengusung Gerindra dan PKS sudah sepakat menyerahkan kursi DKI-2 kepada dua kader PKS. Dua nama itu yaitu Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta, Agung Yulianto dan Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu.
Dua nama tersebut diproyeksikan menjalani uji kelayakan sebagai pengganti Sandi. Namun, hingga kini belum ada kepastian satu dari dua nama tersebut. (Alf)