Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Jumat, 28 Des 2018 - 16:25:30 WIB
Bagikan Berita ini :

Presiden Terpilih 2019 Harus Punya Visi Penanggulangan Bencana

8Tsunami Selat Sunda.jpg.jpg
Tsunami Selat Sunda (Istimewa) (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Anggota DPD RI, Fahira Idris menyatakan, dalam empat tahun terakhir penyelenggaraan penanggulangan bencana di Indonesia mulai dari kesiapsiagaan, peringatan dini, dan mitigasi bencana bahkan proses rehabilitasi dan rekonstruksi tidak mengalami kemajuan signifikan dari sebelumnya.

Bahkan menurutnya, banyak pihak yang berpendapat penanggulangan bencana di Indonesia terus mengalami kemunduran. Oleh karena itu, Fahira berharap presiden yang terpilih pada pilpres 2019 nanti punya visi besar dalam menanggulangi bencana.

"Semasa Presiden SBY, Indonesia sudah menjadi acuan penanggulangan bencana tidak hanya di Asia tetapi juga dunia. Banyak negara berkembang yang belajar dari Indonesia cara penanganan bencana. Oleh karena itu, bangsa ini tidak punya pilihan lain, selain mempunyai presiden yang punya visi besar penanggulangan bencana," kata Fahira Idris, di Jakarta, Jumat (28/12/2018).

Menurut Fahira, idealnya penanggulangan bencana di Indonesia dalam empat tahun terakhir ini bisa lebih terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh karena semua perangkat, baik itu dari sisi regulasi UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana maupun badan penyelenggaraan penanggulangan bencana, semuanya sudah tersedia.

"Saya mau ingatkan kepada kedua capres bahwa penanggulangan bencana sesuai amanat Undang-undang adalah bagian integral dan menjadi prioritas pembangunan nasional," ucapnya.

"Jangan hanya sebatas narasi dalam visi misi dan dalam RPJMN, tetapi political will-nya mulai dari anggaran hingga program aksinya tidak menjadi prioritas," tuturnya.

Seharusnya, bencana besar gempa bumi dan tsunami Aceh 2004 dapat menjadi panggilan bagi bangsa ini untuk lebih peduli dengan hal-hal penanggulangan bencana.

Gempa bumi dan tsunami Aceh yang merenggut lebih dari 240 ribu jiwa, meluluhlantakan seisi kota dan mengakibatkan kerugian lebih dari Rp42 triliun ini, telah menyadarkan bangsa ini bahwa Indonesia hidup berdampingan dengan bencana.

Ditambah lagi letak geografis Indonesia yang ada di cincin api Pasifik, yangartinya memang akan rentan terhadap guncangan gempa besar dan letusan gunung berapi yang berpotensi tsunami.

Terbukti, setelah Aceh, sederet bencana terus terjadimulai dari gempaYogyakarta (2006), gempa Padang (2009), tsunami Mentawai, erupsi Merapi Yogyakarta, banjir bandang Wasior (2010), dan beberapa bencana sepanjang 2018 seperti gempabumi Lombok, gempabumi dan tsunami Palu-Donggala, terakhir tsunami Banten-Lampung. (ahm)

tag: #tsunami  #pilpres-2019  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Ali Wongso: SOKSI Dukung Penuh Jokowi dan Gibran Berada di Partai Golkar

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 25 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketum SOKSI ,Ir. Ali Wongso Sinaga mendukung penuh Pak Jokowi dan Pak Gibran berada di Partai Golkar. Hal ini sebagaimana pernyataan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto ...
Berita

Bamsoet Apresiasi KPU dan Dukung Penetapan Prabowo - Gibran Sebagai Presiden dan Wapres RI

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi kerja keras komisi Pemilihan Umum (KPU) serta mendukung penetapan Komisi Pemilihan ...