JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Beberapa anggota fraksi Partai Demokrat melaporkan ulah tak etis Ketua Fraksinya Taufiqurahman ke Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta. Pasalnya, Taufiqurahman mengambil dokumen berkas dari ruangan mereka secara diam-diam pada Minggu lalu.
Sebagaimana dikutip dsri Lamjo-Jek, baik di BK maupun dipimpinan DPRD DKI Jakarta membenarkan tentang adanya anggota Fraksi Partai Demokrat yang mengirimkan surat. Yang isinya, melaporkan ulah Taufiqurahman yang menjual kertas arsip mereka.
"Benar ada surat dari anggota Fraksi Partai Demokrat. Isinya tentang laporan agar Taufiqurahman diperiksa BK karena ulahnya mengambil kertas dokumen anggota dari ruangan secara diam-diam," kata staf di ruangan BK dan pimpinan dewan, Jakarta (10/1/2018).
Tragisnya, kertas-kertas yang dijual Taufiqurahman ini berisi audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, raperda dan pembahasan APBD. Semuanga dikiloin,. Dan cukup fantastis hingga sampai 700 kilogram.
“Kita melihat mereka ‘ngiloin’ kertas-kertas itu dipimpin langsung oleh ketua fraksi Partai Demokrat. Saat kita tegur, mereka lebih galak dan malah mengancam balik,” ujar salah satu penjaga parkir.
Saat ditanya, darimana kertas-kertas tersebut diambil, sumber mengatakan dari ruangan para anggota satu fraksi dengan pelaku. “Tentu saja dari ruangan anggota-anggota fraksinya (Demokrat),” ujarnya.
Saat dikonfirmasi, Ketua Fraksi Partai Demokrat, Santoso, berkelit perihal anggotanya menjual kertas-kertas arsip negara kepada pemulung.
Namun, saat didesak, kalau surat pengaduan dari anggota DPRD yang ruangannya diacak-acak dan dibuka tanpa seizin yang menempati ruangan sudah masuk ke meja Sekwan dan pimpinan DPRD, Santoso akhirnya mengakui.
“Jadi begini, anggota tersebut mungkin sedang ditemuin konstituennya. Karena posisinya lagi ‘bokek’ akhirnya dia inisiatif mengumpulkan semua kertas-kertas tersebut untuk dijual,” ujar Santoso. (Alf)